Biografi Tokoh Sukses Meliputi Para Tokoh Pengusaha Sukses, Olahragawan, Ilmuwan, Negarawan, Artis dan Lain-Lain

Selasa, 29 Oktober 2013

Biografi Yngwie Malmsteen – Gitaris No 1 Dunia

Yngwie Malmsteen
Pernahkah anda membaca atau bahkan menemui cerita seseorang yang justru bertambah sukses ketika cobaan bertubi-tubi menghampiri, mulai dari dianggap nakal di sekolah, di DO, cobaan kematian orang tua hingga cobaan maut yang hampir merenggut nyawa. Namun itu semua justru menjadi penyemangat seseorang tersebut untuk melangkah jauh lebih sukses dari sebelumnya. Hal inilah yang tersirat dari sejarah hidup sang gitaris no 1 dunia, Yngwie Malmsteen. Berikut Ini adalah Biografi Yngwie Malmsteen.
Biografi

Yngwie Malmsteen adalah seorang gitaris berbakat dunia yang telah melahirkan banyak karya besar yang membuat namanya terkenal di seluruh dunia. Yngwie adalah asli Sewedia. Ia dilahirkan di Stockholm pada tanggal 30 Juni 1963. Ayahnya adalah seorang kapten tentara dan ibunya adalah seorang seniman.  Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Yngwie Malmsteen adalah anak bontot dari tiga bersaudara, saudaranya yang lain yaitu Ann Louise dan Bjorn. Awalnya kehidupan keluarga Yngwie baik-baik saja namun entah kenapa kemudian ayah dan ibunya bercerai.

Masa Kecil

Nama Yngwie yang berembel-embel Malmsteen adalah pemberian ibunya ketika masih kecil. Yngwie adalah anak yang sangat ‘badung’, di sekolah ia termasuk seorang yang suka membuat kacau. Akan tetapi ia sangat menyukai bahasa Inggris dan seni. Yngwie akhirnya drop out dari sekolahnya. Melihat hal ini, sang ibu mengikutkannya ke sekolah musik, namun dasar Yngwie, ia malah menggantung gitar pembelian ibunya. Ia juga kesulitan belajar terompet dan piano.

Suatu hari, Yngwie melihat sebuah konser yang memperingati meninggalnya seorang musisi yang bernama Jimi Hendrix. Di konser tersebut, diputar ulang gaya permainan Jimi Hendrix dalam memainkan gitarnya. Yngwie sangat terpesona dengan gaya permainannya, dari situlah Yngwie bertekad untuk sungguh-sungguh belajar musik terutama gitar.

Yngwie lalu membeli gitar murah yaitu sejenis Fender Stratocaster, ia kemudian belajar serius dan menggali kecenderungan nya dalam bermain gitar. Lagu yang pertama kali ia pelajari adalah lagu-lagu karya Deep Purple terutama permainan gitarnya Ritchie Blackmore sang gitaris Deep Purple dimana gaya permainan gitarnya cenderung ke arah musik klasik.

Yngwie diam-diam juga sangat mengagumi kakaknya yang sering mendendangkan lagu dari Bach, Vivaldi, Beethoven dan Mozart dengan gitar. Dari situlah Yngwie mendapat ide untuk menggabungkan musik klasik dengan musik rock melalui permainan gitar. Setiap hari Yngwie bermain gitar untuk menajamkan keunikannya dalam bermain gitar hingga tidur pun ia tak mau melepaskan gitarnya.

Rekaman dan Pintu Kesuksesan
Salah Satu Album Tersukses Yngwie Malmsteen

Setelah dirasa cukup ahli dalam bermain gitar, Yngwie dan temannya kemudian merekam 3 lagu dan ditawarkannya ke studio rekaman di seluruh Swedia namun semua studio rekaman tersebut menolaknya. Yngwie tak putus asa, ia kemudian mengirimkan demo rekamannya ke luar negeri. Seorang konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records yang bernama Mike Varney menyukai cara Yngwie bermain gitar yang kemudian mengundangnya ke Los Angeles untuk bergabung dengan band Steeler . Disinilah awal kesuksesan Yngwie di cetak.

Yngwie kemudian menjadi terkenal dalam kecepatan permainan gitarnya pada lagu Hot on Your Heels. Untuk lebih mengasah dirinya, ia kemudian bergabung dengan grup band yang lebih besar yaitu Alcatrazz, namun begitu Yngwie tak lantas berhenti berfikir untuk mengembangkan dirinya. Ia merasa masih terbatasi dalam grub band tersebut walau telah diberi kesempatan bermain solo di lagu Kree Nakoorie, Jet to Jet, dan Hiroshima Mon Amour. Yngwie merasa hanya solo lah pangggilan jiwanya.

Akhirnya Yngwie pun mengakhiri karirnya sebagai anak band dan menelurkan album solo pertamanya yaitu Rising Force yang sampai saat ini me legenda dan dijadikan sebagai acuan dalam musik beraliran Neo-Classical. Album ini kemudian menempati Billboard charts di urutan ke 60 sebagai musik instrumental gitar non komersil. Yngwie pun mendapat penghargaan Grammy Award sebagai musik instrumental rock terbaik serta mendapat penghargaan sebagai gitaris terbaik tahun itu.

Cobaan

Ketika Yngwie berada di puncak popularitasnya, ia justru mengalami musibah. Yngwie mengalami kecelakaan tragis dengan mobil jaguarnya yang membuat dirinya mengalami penyumbatan darah pada otak dan mengakibatkan tangan kanannya tak berfungsi lagi. Yngwie pun sempat koma hingga satu minggu. Ini terjadi pada tanggal 22 Juni 1987 yaitu ketika dirinya hendak merayakan ulang tahunnya yang ke 24. Menyadari bahwa tangannya adalah hartanya yang paling berharga dalam bermain gitar. Ia kemudian serius mengikuti terapi untuk memulihkan lukanya.

Setelah cobaan itu, Yngwie mendapat cobaan yang tak kalah hebatnya lagi yaitu ibu yang telah mendukung dirinya dan mengenalkannya pada dunia seni meninggal dunia. Betapa hancur hati Yngwie, belum pulih lukanya akibat kecelakaan, ia kini harus menerima kenyataan orang yang paling dicintai dan dikasihinya yaitu ibunya meninggalkannya selamanya. Apakah Yngwie menyerah terhadap takdirnya? Tidak. Ia malah terpacu untuk menaiki tangga sukses yang lebih tinggi lagi.

Kesuksesan Demi Kesuksesan

Saat Konser
Dijiwai dengan semangat pantang menyerah pada takdir, Yngwie merilis album yang baru lagi seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, MAGNUM Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars yang laris manis di pasaran.

Yngwie juga sempat menyambangi kota-kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya dan Solo pada tahun 1990 yaitu ketika album Eclipse dirilis. Yngwie pun dikabarkan akan datang kembali ke Indonesia namun batal karena situasi politik yang kurang mendukung keamanannya dalam menggelar konser.

Yngwie mencetak kesuksesan lagi yaitu bermain bersama orkestra penuh di salah satu albumnya yang berjudul Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 pada tahun 1998.
Yngwie juga ditawari bergaabung dalam G3 yang terdiri dari Joe Satriani, Yngwie dan Steve Vai yang kemudian menghasilkan satu album dan video. Yngwie kemudian melakukan tour bersama G3 di tahun 2005. Pulang dari tour itu, Yngwie melahirkan lagi satu karya fenomenal yaitu album Unleash the Fury. Album Attack yang memuat nomor hits instrumental Baroque& Roll juga menuai kesuksesan.


Kesuksesan demi kesuksesan telah dicapainya bahkan yang tertinggi adalah ketika setelah mendapat musibah kecelakaan. Yngwie dianggap ‘dewa’ nya musik Neo-Classical yang memberikan inspuirasi pada pemain gitar serupa. Setelahnya banyak bermunculan gitaris aliran ini yang mengaku-ngaku dirinya paling cepat dan paling unik permainannya, seperti Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Namun itu semua tak sebanding dengan bakat dan kemahiran Yngwie Malmsteen dan menobatkan Yngwie sebagai gitaris terbaik se dunia hingga saat ini.

Baca Juga: Biografi Riezka Rahmatiana – Pengusaha Muda Pemilik dan Pendiri 100 Gerai Es Pisang Ijo
Share:

Senin, 28 Oktober 2013

Biografi Riezka Rahmatiana – Pengusaha Muda Pemilik dan Pendiri 100 Gerai Es Pisang Ijo


Hanya butuh waktu 3 tahun untuk menjadi sukses, itulah yang terjadi dalam hidup Riezka Rahmatiana. Wanita kelahiran Lombok berusia 26 tahun ini. Di usia yang masih muda gurita bisnisnya sudah meng-Indonesia. Melalui Justmine Pisang Ijo yang ditekuninya sejak 2007, kini ia telah memiliki 100 outlet yang telah tersebar di seluruh Indonesia dengan omset 300 jutaan.

Sukses itu membutuhkan perjuangan. Kerasnya tekad membawanya dari jeratan jatuh bangun bisnis yang pernah ditekuninya. Mulai dari usaha pulsa, laundry hingga warung makan adalah sederet cerita pahit kegagalannya. Baru di pertengahan tahun 2007, tabir sukses itu mulai tersingkap. “Awalnya saya mampir di sebuah restoran yang menjual es pisang ijo. Ternyata rasanya enak sekali. Lalu terpikir untuk mencoba bisnis jenis ini. Sayapun cari-cari resepnya dari internet, “ kisah Riezka.

Membuka Es Pisang Ijo

Ternyata tak semudah yang dibayangkan. Membuat es pisang ijo yang mantab membutuhkan kepiawaian dan talenta yang tinggi. Ia butuh waktu berbulan-bulan untuk mempelajarinya setelah mengalami banyak trial and eror. “Alhamdulillah, settelah terlunta-lunta selama beberapa bulan itu, akhirnya saya menemukan resep yang manjur, saya pun langsung jualan dengan menggunakan sebuah etalase dipinggir jalan,” kenang mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Lagi-lagi usahanya mendapat tantangan. Betapa tidak dalam sehari hanya ada lima porsi yang terjual dengan untung sekitar 5000 rupiah, “Tapi saya pantang menyerah, dengan modal seadanya yaitu 2 juta saya terus berjuang agar minuman yang saya buat laris manis. Ketekunan saya pun berbuah manis, perlahan bisnis saya mulai dikenal banyak orang. Omsetnya pun naik, “Diakhir pekan saya bisa meraup untung 1 juta rupiah,” bebernya.

Beberapa terobosan pun dilakukannya, bermula dari pengurusan izin usaha, bisnisnya pun makin berkibar dibawah bendera CV Ezka Giga Pratama dengan produk Justmine Pisang Ijo. Kini setelah 3 tahun berlalu, ia mampu memasarkan produknya hingga ke berbagai pelosok nusantara seperti Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Sulawesi, Purbalingga, Purwokerto, dan kota lainnya dengan jumlah 100 outlet beromset 300 jutaan per bulan.

Diawali Kegagalan dan Penipuan

Kesuksesan yang direguknya itu siapa sangka bermula dari proses jatuh bangun yang panjang. “Pertama kali saya usaha adalah jualan pulsa, kemudian buka laundry dan warung makan namun entah semuanya gagal. Saya pun membidik usaha lain berupa bisnis investasi. Ternyata saya malah hampir dibuat frustasi. Uang saya dan teman-teman sebesar 150 juta raib dibawa kabur,” kisah wanita pehobi jalan-jalan ini.

Tapi ia kemudian menemukan jalannya dari es Pisang Ijo Justmine ini. Berbagai penghargaan ia raih seperti Wirausaha Muda Mandiri 2008, UKM Terbaik Spirit Entrepreneur, Setia Adhikarya Mahasiswa, Pemuda Berprestasi 2010.

Baca Juga: Biografi Ita Yulianti – Perempuan Tangguh Dalam Bisnis Teknologi Komunikasi dan IT.
Share:

Minggu, 27 Oktober 2013

Biografi Ita Yulianti – Perempuan Tangguh Dalam Bisnis Teknologi Komunikasi dan IT.


Siapa bilang bisnis teknologi komunikasi dan IT hanya monopoli kaum Adam? Ita Yulianti telah membuktikannya bahwa kaum Hawa pun bisa menjadi pioner dan pemimpin pasar di bisnis ini.Berikut ini adalah Biografi Ita Yulianti.

Biografi

Memulai bisnis seorang diri dari rumahnya, Ita Yulianti merambah bisnis dunia teknologi Komunikasi  lewat PT Alita Praya Mitra. Debut proyeknya bukanlah di wilayah domestik tapi justru dinegara konflik yang sedang berperang seperti Kamboja. Keberanian mengambil resiko itu justru membuahkan kepercayaan menangani proyek-proyek besar yang beromset hingga miliaran rupiah.

Kiprahnya mmebangun PT Alita Praya Mitra bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Setelah lebih 14 tahun berkecimpung di industri telekomunikasi sebagai karyawan, barulah Ita berani mengembangkan sayap dengan mendirikan perusahaan sendiri. Perkenalannya pada dunia telekomunikasi memang sudah menjadi pilihannya sejak bangku kuliah. Begitu lulus sekitar tahun 1983, perempuan asli Bandung inimulai bekerja di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Disini ia diterjunkan di bagian transmission engineering. “Saya berkembang dan belajar banyak hal di PT. INTI karena dilibatkan di berbagai proyek. Saya mengenal lingkungan industri telekomunikasi secara keseluruhan juga saat di inti,” ungkapnya.

Sebagai satu-satunya perusahaan yang mengerjakan proyek infrastruktur telekomunikasi seperti switching, produksi telepon dan fiber optic, di perusahaan ini pula Ita mengenal vendor telekomunikasi terkemuka asal Jepang, NEC.

Setelah menikah, Ita harus mengikuti suami pindah ke Jakarta yang membuatnya harus resign dari PT INTI di Bandung setelah 7 tahun bekerja. Selanjutnya ia bergabung dengan PT Nasio SDN Electric, salah satu perusahaan telekomunikasi swasta pertama di Indonesia yang berdiri pada tahun 1969. Cikal bakal berkembangnya Alita sendiri terjadi saat Ita memutuskan untuk mundur dari Nasio. Namun sebenarnya keinginan untuk mebuat usaha sendiri sudah tumbuh sejak tahun 1995.

Walu perusahaan baru, Alita tak kesulitan mendapatkan klien. Langkah pertamanya diawali ketika Indosat mengadakan Joint-Venture Company dengan MPTC yaitu sebuah perusahan telekomunikasi di Kamboja sebagai operator fixed line dan saat itu tengah membutuhkan mitra untuk melaksanakan pekerjaan infrastruktur di Kamboja.

Walupun masih terbilang baru, Ita merasa memiliki kompetensi lewat pengalamannya bekerja di bidang tersebut. Di proyek ini awalnya ia ditugaskan menyusun konsep dan desain. Lama-kelaman karena dianggap memiliki kompetensi, Ita dan tim Alita terkait diserahi tugas pengerjaannya hingga selesai. Padahal saat itu kondisi Komboja kacau akibat perang yang terjadi di sana.

Namun melihat prospek yang cerah di negara tersebut, Ita memberanikan diri menerima proyek tersebut. “Saat di Kamboja saya melihat situasi Kamboja mirip Indonesia 30 tahun yang lalu. Jadi buat saya ini masih ada kesempatan untuk tumbuh. Letak geografisnya juga bagus dan mereka dulunya juga kaya. Jadi saya putuskan untuk mengambil tugas itu. Tapi saya mulai dari hal kecil. Saya tidak ingin memulai dari yang besar,” jelasnya. Ita menambahkan saat itu ia memulai hanya sebagai konsultan yang kemudian berlanjut saat proyek pertama untuk melakukan instalasi. Ita punmmebawa teman-teman freelancer dari Indonesia yang berjumlah 20 orang.

Di wilayah domestik, Ita memulai di Jawa Tengah dimana Alita mendapatkan kepercayaan untuk memberikan jasa telekomunikasi  oleh PT Telekomunikasi Indonesia, TBK divisi regional IV yaitu wilayah Jawa Tengah-DI Yogyakarta. Tak lama setelah itu Alita mulai mendapat banyak tawaran. Mulai dari mmebnagun menara base transceiver system (BTS) dari IM3 Indosat di Jabotabek serta ditawari Satelindo untuk mebangun menara dalam jumlah lebih banyak yaitu 25 unit.

Semakin dikenalnya rekam  jejak Alita, giliran PT. XL Axiata Tbk mempercayakan Alita untuk mengerjakan proyek transmisi bersama dengan NEC di luar Jawa. Dalam hal ini Alita bertindak sebagai main kontraktor dan menjadi sistem integrator. Sedangkan perangkatnya disediakan NEC. Kepercayaan operator Indonesia mulai tumbuh seiring dengan makin banyaknya proyek yang dikerjakan Alita, bahkan hingga saat ini Alita pun masih dipercayakan untuk mengerjakan berbagai proyek telekomunikasi di Indonesia dan Kamboja.

Perubahan Trend

“Setelah berdiri kurang lebih 15 tahun, dimana 5 tahun terakhir Alita mulai mengembangkan usahanya, tidak hanya di bidang infrastruktur telekomunikasi saja, tapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti IT Solution,” paparnya. Ia menambahkan jika melihat trend ke depan dimana terjadi perpaduan antara telekomunikasi dan IT sehingga akan lebih dibutuhkan IT Solution kedepannya, seperti conten, aplikasi dan lainnya.

Alita Group yang telah berkembang cukup pesat dan telah menjadi Holding Operating Company, juga senantiasa melakukan rencana strategis dan ekspansi bisnis melalui diversivikasi bisnis lini Alita Group pada anak-anak perusahaannya, yang terdiri dari bidang infrastruktur telekomunikasi yaitu PT Nasio Karya Pratama, PT Buana Selaras Globalindo dan Alita Cambodia. Sedangkan untuk bidang IT Solution yaitu melalui PT. Smart Aplikasi Indonesia dan PT. Nutech Integrasi.

Bukan cuma itu, dimulai dari satu orang karyawan pada awal pendirian perusahaan, kini Alita dibawah kepemimpinan Ita telah mempekerjakan kurang lebih 500 orang dengan omset ratusan miliar setiap tahunnya. Kepiawaian Ita sebagai pengusaha handal tidak sebatas pada dunia usaha telekomunikasi dan IT tetapi Ita juga memiliki bisnis dan ketertarikan mengelola restoran dan butik.

Jiwa Sosial

Sebagai seorang entrepreneur, perhatian Ita tak hanya sebatas keuntungan, ia juga memiliki kepedulian terhadap pengusaha kecil dan menengah. Hal ini terbukti dengan dibangunnya yayasan Yakin (Yayasan Inkubator Indonesia) yang berpusat di Yogyakarta dimana aksi sosialnya yaitu dengan memberi bantuan modal tanpa bunga pada para pengusaha krupuk dan pedagang kecil di Yogyakarta agar bisa mengembangkan usahanya.

Wah keren ya bu Ita. Awalya Cuma profesional tapi berkat kecerdasan, kejelian serta berani ambil resiko, bu Ita bisa meningkatkan kualitas hidupnya menjadi seorang pebisnis sukses dan tak tanggung-tanggung bidang bisnisnya adalah dunianya para “lelaki” alias jarang perempuan yang memiliki kompetensi seperti bu Ita di bisnis ini namun beliau bisa dan sukses menjadi pemimpin di bisnis ini.

Baca Juga: Biografi Natalia Soetrisna Tjahya – Pendiri Maria Monique Last Wish Foundation
Share:

Biografi Natalia Soetrisna Tjahya – Pendiri Maria Monique Last Wish Foundation

Natalia Soetrisna Tjahya
Sebelumnya, dia pebisnis tulen. Perempuan mandiri dan percaya diri. Akhirnya, sebuah peristiwa mengubah sikap dan pandangan hidupnya.

Sejak lulus SMA Loyola, Semarang, Natalia Soetrisna Tjahya kuliah di fakultas teknik sipil Universitas Parahyangan Bandung. Lulus kuliah, dia menjadi konsultan di berbagai perusahaan, setelah sempat bekerja di sebuah bank di Semarang. Hingga akhirnya dirinya mendirikan perusahaan travel Excalibur di tahun 1999, yang mengantarkannya pada misi perdagangan Indonesia di manca negara. “Apa yang barangkalai orang lain tak bisa kerjakan, saya mampu menuntaskan dengan baik,” katanya mengenang. Kepercayaan diri itu kian membumbung tinggi lantaran orang-orang disekitarnya pun mempercayainya. Kini semuanya berbalik.

Natalia tak lagi merasa sebagai orang yang serba mampu. Sebaliknya, dirinya bukanlah apa-apa tanpa campur tangan Tuhan. Semua pekerjaan yang membuat waktunya tersita ia lepaskan. Hampir seluruh waktunya didedikasikan untuk aktivitas sosial, untuk memberikan secercah kebahagiaan bagi anak-anak yang berpenyakit kronis dengan harapan hidup yang tipis.

Lewat Maria Monique- Last Wish Foundation, dia mendedikasikan diri sepenuhnya untuk aktivitas sosial itu. “Tujuan hidup saya adalah membuat anak-anak berpenyakit kritis tersenyum bahagia,” katanya. Pengalaman selama 40 hari menunggui Maria Monique di Mount Elizabeth Hospital Singapura, yang membuat pandangan hidupnya berubah. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

“Bagi saya, itu merupakan beautiful jurney,” katanya. Maria Monique adalah anak semata wayangnya yang meninggal pada 27 Maret 2006. Ada bakteri mematikan yang bersarang di katup jantungnya. Bakteri itu menyebar menggerogoti otak dan paru-parunya. Monique mengalami fase hidup-mati sampai tiga kali. Secara klinis, dokter menyatakannya meninggal tapi berulangkali dia kembali sadar.

Cobaan Hidup
Maria Monique - Anak Natalia
Tahun baru 2006, Monique terserang panas tinggi. Jumlah trombosit nya turun drastis hingga tinggal 40 ribu. Dokter mencurigai Monique menderita leukemia atau kanker darah. Gadis kecil itu harus mendapat suntikan imunoglobin sebanyak tiga kali sehari. Sekali suntik, Rp 5 juta. Hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta sebelumnya tak mengindikasikan Monique terserang leukemia.

Kondisi Monique kian parah, ia harus menerima transfusi darah, tapi persediaan darah golongan O tak ada. Alternatifnya, sedot sum-sum tulang belakang di Singapura. Belum sempat mengambil sikap, detak jantung Monique berhenti. Dokter menyatakan secara klinis Monique meninggal. Itulah pertama kali Monique dinyatakan meninggal. Namun beberapa menit kemudian jantungnya kembali berdetak.

Dari pemeriksaan dokter internis, diketahui ada bakteri bersarang di katup jantungnya. Pada 19 Februari 2006, Natalia memboyong Monique ke Singapura. Natalia sampai menyewa pesawat carter, mengingat tubuh Monique penuh dengan alat bantu. Tiba di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Monique langsung ditangani. Dokter mendiagnosis, bakteri di jantungnya itu sudah menyebar ke paru-paru. Dengan berbagai peralatan Monique dirawat secara intensif.

Namun Monique kembali kolaps. Detak jantungnya kembali terhenti. Kematian keduapun terjadi, dan ajaibnya, lima menit berselang jantungnya kembali berdetak. Kejadian tersebut berulang bahkan detak jantungnya sempat terhenti selama satu jam. Setelah berbagai upaya ditempuh, tim dokter RS Mount Elizabeth angkat tangan. Apalagi ketika itu sudah terjadi kerusakan otak. Setelah serangkaian operasi dilakukan, Monique menghembuskan napas terakhir.


Natalia sudah habis-habisan. Segela upaya telah ditempuhnya, seluruh hartanya ludes. Rumahnya dijual, perusahaannya pun di lego. Meskipun demikian, dia tak bisa mempertahankan putrinya.  “Saya benar-benar dilumpuhkan. Akhirnya hanya kepada Tuhan saya berpasrah diri.” Katanya.

Biaya pengobatannya mencapai lebih dari 3Miliar. Padahal uang Natalia yang tersisa hanya 8 juta. Keajaiban kembali hadir, kasus Monique menuai simpati masyarakat Singapura setelah harian The Straits Time mengulas keajaiban kasus Monique dan kegigihan Natalia.

Simpatipun terus berdatangan bahkan para narapidana turut mendoakan Monique. Sang dokter rela tak dibayar bahkan Natalia mendapat uang 2,5 Miliar dari para donatur, sehingga soal biaya teratasi. Terbayang olehnya “Monique Monique” yang lain. Ia ingin memberikan sesuatu agar anak-anak itu bahagia. Apalagi itu adalah permintaan terakhir Monique agar anak-anak sebayanya yang kurang beruntung.

Mendirikan Yayasan


Lewat Yayasan Maria Monique Last Wish Foundation, Natalia mewujudkan keinginan terbesar anaknya. Dia ingin membahagiakan anak-anak yang kurang beruntng. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Banjarnegara, Kebumen, purwokerto, Pekalongan, Brebes, Tegal, dan Yogyakarta serta daerah lain di luar pulau Jawa.

Wujud pemberian wish bermacam-macam tergantung permintaan yang bersangkuta. Seperti  aneka mainan, sepeda, kursi roda dan kaki palsu. Ada pula yang ingin dipertemukan dengan tokoh idola. Untuk anak-anak korban bencana alam, Natalia langsung memberikan sesuatu yang menurutnya menjadi kebutuhan mereka. Sedangkan yang terprogram adalah pemberian kursi roda. Lewat program kursi roda Cahaya Hidupku, Natalia telah menyalurkan 1000 kursi roda dan kini meningkat menjadi 10 ribu program kursi roda.

Kegiatan yayasan tak melulu di dalam negeri. Kiprahnya merambah ke berbagai negara seperti Cina, dia memberikan bantuan aneka mainan dan alat musik. Di Vietnam, 800 anak-anak cacat korban Agent Orange Victim mendapat bantuan serupa. Begitupun untuk 300 anak di Mumbai, India. Pada tahun 2008, Natalia bertandang ke Afrika Selatan.
Happy Room
Dia menyulap perpustakaan di Nkosi Johnson hostage, Afrika Selatan, sebuah hunian bagi orang tua dan anak-anak yang terinfeksi HIV AIDS, menjadi Maria Monique Happy Room. Di “Ruang Kebahagiaan” itu tersedia aneka macam kebutuhan anak. Ada playstation, custom player, musik, komputer, buku-buku, sepeda, seruling dan gitar. “Ada ribuan item, yang terbanyak custom player, dan itu disukai anak-anak,”  katanya.

Aktivitas Natalia mendapat perhatian dunia, CNN dengan program Impact Your World, menayangkan kegiatan yayasan selama seminggu berturut-turut pada pembukaan tahun baru 2010. “ Yang bisa mengalahkan rating acara itu Cuma bencana di Haiti,” katany. Toh, Natalia tak merasakan itu sebagai sebuah kesuksesan. “Ini adalah amanat Tuhan, bukan sebuah prestasi,” kilahnya.

Semua yang dilakukan, menurutnya diwarnai sebuah keajaiban. Saat ada permintaan, barang yang dimaksud tak dimilikinya, namun tiba-tiba ada donatur yang memberinya. Seperti saat ada permintaan di Nias 12 kursi roda, pas ia buka e-mail ada donatur yang juga mau menyumbangkan, dan saat ditanya berapa kursi roda yang mau disumbangkan ternyata sang donatur menjawab 12, “Kok pas banget ya,” kata Natalia.

Saat ada bencana gempa di Haiti, Natalia bertandang ke negara itu untuk  memberikan kebahagiaan pada anak-anak korban bencana alam di sana. Kegiatan tersebut bertajuk “Maria Monique Compassion to Haiti” itu mendapat dukungan dari pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di Indonesia serta luar negeri. Penyanyi Titiek Puspa secara khusus menciptakan lagu I’m Your Maria Monique, yang akan dinyanyikan saat di Haiti.

Aktor Mike Lewis dan Tamara Blezinski mendukung dengan menyerahkan dana hasil penjualan foto pernikahan dan wawancara eksklusif pernikahan mereka senilai sekitar 100 juta pada yayasan. Tak ketinggalan dukungan dari CNN Impact Your World, Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta dan Tim Oprah Winfrey, World Vision Germany dan Central International School dan Singapore Press Holding, dan lain-lain.

Baca Juga: Biografi Yulii Khariton – Penemu Bom Hidrogen Atau Bom Kiamat
Share:

Sabtu, 26 Oktober 2013

Biografi Yulii Khariton – Penemu Bom Hidrogen Atau Bom Kiamat

Yulii Khariton
Ada yang tahu gak apa itu Bom Hidrogen? Bom Hidrogen adalah bom yang memiliki daya ledak dan daya hancur jauh lebih dahsyat dari bom atom. Saking dahsyatnya, bom ini juga di juluki sebagai bom kiamat. Siapa sih yang menemukan dan membuat bom yang menakutkan ini. Ia adalah Yulii Khariton. Berikut ini akan dipaparkan profil dan Biografi Yulii Khariton.

Biografi

Yulii Khariton adalah seorang Yahudi Rusia yang bernama lengkap Yulii Borisovich Khariton, ia dilahirkan pada tanggal 27 Februari 1904 di Rusia dari pasangan orang tua yang bernama Boris Osipovich Khariton yang bekerja di sebuah media masa politik dari Partai Demokrat Konstitusi di Rusia yang bernama Rech dan ibunya adalah seorang aktris yang bernama Mirra Yakovlevna Burovskaya. Ayah Yulii Khariton adalah seorang yang vokal terhadap pemerintahan, sehingga keika Rusia dipimpin oleh Lenin, ia dan keluarganya di usir dari Rusia pada tahun 1922. 

Keluarga Khariton kemudian pindah di Latvia, saat itu Latvia belum menjadi negara bagian Uni Sovyet. Ayahnya kemudian menjadi bagian dari sebuah media masa lagi yang berada di sana. Namun ketika Latvia dimasukkan sebagai bagiann dari Uni Sovyet, Ayah Yulii ditangkap oleh NKVD (semacam agen rahasia negara Rusia atau Soviet, kalo di Amerika bernama FBI), entah karena kemudian di siksa atau karena hal lain, ayah Khariton akhirnya meninggal dunia. Setelah itu, Khariton dan sang ibu bergabung dengan imigrasi Zionis ke koloni Inggris di Palestina.

Mungkin hal itulah yang membuat Yulii Khariton menjadi termotivasi untuk menjadi orang yang jenius, selain karena ayahnya telah diperlakukan tak adil oleh pemerintah Sovyet, ia juga seorang Yahudi yang memang ‘memiliki misi tertentu’. AkhirnyaYulii Khariton menjadi seorang ahli fisika di bidang tenaga nuklir.

Masa Pendidikan
Yulii Khariton Muda

Yulii Khariton menempuh pendidikan di Leningrad Polytechnical Institut pada tahun 1920 hingga 1925. Ia dibimbing oleh Abram Loffe. Setelah selesai, Yulii Khariton kemudian melanjutkan study nya ke University Cambridge hingga tahun 1928. Disana ia di bimbing oleh Ernest Rutherford. Di University Chambridge inilah ia menerima gelar doktor yang kemudian mengantarkannya pada kedudukan kepala Laboratorium Explosion Laboratory.  Yulii Khariton bekerja sama dengan rekannya yang bernama Yakov Zel’dovich dalam melakukan penelitian mengenai reaksi uranium berantai.

Karena prestasinya, USSR Academy of Sciences menerimanya sebagai anggota pada tahun 1946. Khariton yang dahulunya di usir dari Rusia akhirnya malah diberi penghargaan oleh presiden Rusia yang mengusirnya dahulu yaitu Lenin sebagai Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1949, 1951, 1954 serta penghargaan Order of Lenin di tahun 1956.

Proyek ‘Bom Kiamat’

Di tahun 1961, Yulii Khariton yang sudah dikenal menjadi ahli fisika dalam bidang energi atom dan nuklir bergabung dengan sebuah kelompok yang terdiri atas berbagai ilmuwan fisika yaitu Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev. Kelompok ilmuwan ini memiliki proyek yaitu membuat bom yang kekuatannya belum pernah ada sebelum ini. Akhirnya setelah 15 minggu bekerja keras, mereka berhasil menciptakan bom yang dinamakan Tsar Bomba atau Kaisar Segala Bom. Bom ini sangat kuat daya ledaknya bahkan bisa mencapai beribu kali lipat bom atom Hiroshima Nagasaki. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Pada tangal 30 Oktober 1961, Unisovyet mempublikasikan penemuannya ini yaitu Tsar Bomba yang berkemampuan yang sangat dahsyat. Bom ini adalah bom bertipe termonuklir atau disebut juga bom hydrogen. Unisovyet mendemonstrasikannya di Laut Artik, tepatnya sekitar pulau Novaya Zemlya.

Spesifikasi dan Kekuatan ‘Bom Kiamat’

Bom Kiamat atau Tsar Bomba atau Kaisar Segala Bom atau Bom Hidrogen adalah bom yang memiliki berat sebesar 27 ton dengan panjang 8m dan bergaris tengah 2m. Untuk memindahkan bom ini harus menggunakan pesawat TU-95 yaitu sebuah pesawat pengangkut bom terbesar, terkuat dan tercanggih di jamannya. Untuk meledakkan bom ini, harus mencapai ketinggian 34.500 kaki. Dan ledakan bom ini setara dengan seluruh bom yang pernah meledak di Perang Dunia Kedua dan dikalikan sepuluh atau 30 ribu kali lipat ledakan bom atom Hiroshima Nagasaki. Daya ledaknya adalah sebesar 50 Mega Ton TNT. Woooowwwww.

Ketika bom ini diuji cobakan, negara-negara seperti Swedia dan Finlandia sampai terasa bahkan sanggup memecahkan kaca rumah disana, padahal jarak negara tersebut dengan Laut Artik tempat uji coba bom tersebut sangat jauh. Jika bom tersebut ditanam di bawah tanah dan diledakkan maka daya ledaknya sama dengan gempa berkekuatan 7,1 skala richter.

Bom Hidrogen adalah bom yg diciptakan dengan proses reaksi FUSI NUKLIR, kebalikan dari fisi nuklir, fusi nuklir adalah penggabungan unsur-unsur yg lebih kecil menjadi unsur yg lebih besar, sedangkan Bom atom adalah istilah untuk bom yg diciptakan dengan proses FISI NUKLIR, yaitu proses 'pemecahan' suatu unsur dari yg lebih besar ke yg lebih kecil lewat pemancaran sinar alfa, beta, gamma dan pelepasan energi yg relatif besar, dari hal ini bisa dilihat bahwa Bom hidrogen memiliki kekuatan yang dahsyat yang jauh lebih mengerikan dan menakutkan dibanding ledakan bom atom. Banyak pihak berpendapat bahwa Rusia memiliki lebih dari 6000 bom hidrogen sejak pembuatan Tsar Bomba oleh Yulii Khriton yang jika diledakkan semua bisa menghacurkan seluruh belahan dunia dan mengirim manusia kembali ke zaman batu.

Ada khabar, setelah keberhasilan uji coba bom hidrogen tersebut, Yulii Khariton dan timnya akan membuat bom hidrogen dengan kekuatan ledakan dua kali lipat dari Tsar Bom namun mempertimbangkan dampaknya bagi lingkungan dan atmosfer, maka rencana tersebut tidak di laksanakan.

Yulii Khariton dan Tsar Bomba
Ditengarai, Rusia memiliki 6000 bom hydrogen sejenis yang membuatnya sebagai negara terkuat di dunia bahkan oleh Amerika sekalipun. Jika seluruh bom hidrogen milik Rusia tersebut diledakkan maka sanggup menghancurkan seluruh daratan Amerika Serikat, Eropa, Asia, Afrika dan seluruh planet ini. Setelah tanggal uji coba itu, Rusia dan AS belum melakukan uji coba bom lagi. Ini menjadikan indikasi bahwa sampai saat ini AS belum bisa membuat bom yang seperti Tsar Bom. Jika memang sudah bisa, pastilah AS melakukan unjuk kekuatan.


Atas prestasinya ini, Yulii Khariton mendapat penghargaan Gold Medal of I.V.Kurchatov tahun 1974 and a Great Gold Medal of M.V.Lomonosov di tahun 1982. Yulii Khriton meninggal pada tanggal 18 Desember 1996.

sumber: wikipedia

Baca Juga: Biografi Rustantiningsih – Guru Berprestasi Tingkat Nasional, Melalui Metode “DUGEM”
Share:

Jumat, 25 Oktober 2013

Biografi Rustantiningsih – Guru Berprestasi Tingkat Nasional, Melalui Metode “DUGEM”

Rustantiningsih
Lewat metode pembelajaran “Dugem”, Rustantiningsih menyabet penghargaan guru berprestasi tingkat nasional tahun 2009. Ingin terus berkarya mengembangkan metode pembelajaran.

Mengajar bagi seorang guru adalah rutinitas pekerjaan. Akibatnya pada saat mengajar, sang guru hanya mengulang apa yang ada di buku pelajaran. Alhasil anak didik menjadi bosan menyimak.


Beruntung, kini ada Rustantiningsih, guru sekolah dasar negeri Anjasmoro Semarang. Ia tak pernah berhenti berkreasi menciptakanmetode pembelajaran yang bisa membuat belajar lebih menyenangkan. “Yang benar, guru bukan sebagai tukang mengajar,melainkan sebagai desainer pembelajaran,” kata Rustantiningsih.
Siapakah Rustantiningsih? Berikut ini penulis akan mengupas Biografi Rustantiningsih beserta kisah sukses beliau.

Menjadi Guru Berprestasi

September tahun 2009 lalu, Rustantiningsih dinobatkan sebagai guru berprestasi tingkat nasional tahun 2009 untuk kategori guru SD. Ia menyisihkan ratusan guru dari berbagai daerah yang mengikuti seleksi guru berprestasi. Seleksi ini diselenggarakan Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama ini berlangsung cukup ketat. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Ada enam kompetensi yang diujikan. Disini, Rustantiningsih berhasil membius para dewan juri dengan beragam kreativitas dan inovasinya dalam metode pembelajaran. Perempuan kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah tanggal 25 Oktober 1976 itu tak bosannya berkreasi mengembangkan metode pembelajaran.

Ide Pembelajaran Kreatif

Sebetulnya materi yang disampaikan Bu Tanti (panggilan Rustantiningsih) tak berbeda dari yang diajarkan guru lain. Tapi metode pembelajarannya yang berbeda. Ia menciptakan metode kreatif yang bernama “Dugem”, yang berarti Dunia Gembira. Bukan dunia gelap yang berkonotasi negatif.

 Ide itu muncul ketika dirinya sedang menyetrika pakaian sambil bersenandung. “Mengapa tak kulagukan saja materinya?” kata Tanti. Lantas ia meninggalkan setrikaannya, bergegas mengambil kertas dan pena hingga terciptalah lagu Anak Kambing Saya versi Bu Tanti.

Syair lagunya diubah dan dimasukkan materi pelajaran IPS seperti apa beda tanjung dengan teluk. Hanya mengulang tiga kali saja, murid-muridnya langsung faham dan hafal diluar kepala.

Metode pembelajaran selanjutnya adalah “Mega Star”. Siswa dibagi menjadi enam kelompok, setiap kelompok diberi nama sesuai dengan nama pelajaran. Ada kelompok selat, teluk, danau, gunung, pulau dan tanjung. Mereka diberi selembar kertas kosongdan guntingan kertas berisi nama-nama serta foto sesuai dengan pelajaran. Karya mereka ditempelkan di papan tulis. Guru memberikan penilaian dengan lebih dulu meminta pendapat mereka.

Tanti menyatakan bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berkembang, jadi metode pembelajaran yang cocok adalah menggali potensi siswa untuk kreatif dan berkembang. Metode “Dugem” diyakini bisa memunculkan potensi dan kreativitas sang anak didik seperti merangkai materi pembelajaran menjadi lagu supaya mudah dihapal. “Di kelas saya sering melagukan pelajaran, ada juga siswa yang membuat lagu itu sendiri,” ucap Bu tanti. Sampai saat ini telah terkumpul 50 lagu yang syairnya berisi ringkasan materi pelajaran.

Menjadi Penulis

Bu Tanti juga menulis buku sejak tahun 2006. Beliau menulis sejumlah buku pelajaran untuk SD. Selain itu Bu Tanti juga menulis cerita fiksi dan artikel yang dimuat surat kabar Semarang, “Pengalaman mengajar menjadi bahan menulis artikel,” kata beliau.

Soal kreativitas dalam mengajar bukan hal baru bagi Tanti. Sejak SD dirinya biasa menjadi pegganti sang guru ketika guru sedang keluar atau jam pelajaran kosong. Tanti cilik langsung mengambil alih peran guru, mengajar teman-temannya. Model belajar ia ubah. Bangku ia tata melingkar dan Tanti menjadi pemandu berinteraksi sesama siswa. Saat guru masuk kelas dan melihat bangku berantakan, Tanti menjadi dimarahi gurunya. “Tapi saya kok tidak pernah kapok,” ujar Tanti mengenang.


Wahhhh andaikan aja 60% guru yang ada di Indonesia seperti Bu Tanti, pasti bakalan cepet maju negara ini. Sukses n selamat terus ya Bu Tanti.....

Baca juga: Biografi Putra Priyadi – Kaya Raya Karena Stroberi
Share:

Biografi Putra Priyadi – Kaya Raya Karena Stroberi


Berlatar belakang pendidikan hotel manajemen, Putra Priyadi sukses menangguk untung bisnis stroberi. Bermula dengan warung sederhana di tahun 2004, bisnisnya pun makin menanjak seiring dengan kekhasannya. Berbagai menu stroberi yang diraciknya berhasil memikat 1000 pelanggan perhari. Bahkan saking unik dan tenarnya, bisnisnya bisa menembus istana.

Biografi

Memulai bisnis itu tak luput dari tantangan. Pria kelahiran Jakarta tahun 1982 yang mencoba peruntungan di bisnis stroberi ini pun merasakan itu. Sejak ia menenggelamkan dirinya ke dunia bisnis, ujian pun terus berdatangan. Bermodal tak terlalu besar, impian untuk membuka warung besar adalah mustahil. Tapi Putra tak gentar, ia tetap nekad membangun bisnis meski warungnya berada di area kumuh, langganan banjir pula. Agar usahanya bisa dikenal, iapun tak segan membagi-bagikan brosur di jembatan hingga ke perkantoran-perkantoran. “Dulu tempat saya sangat kumuh, jika hujan datang, kalo gak banjir, ya atap warung bocor,” kisahnya. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Beruntung ia memiliki konsep unik, hingga mempunyai pangsa pasar tersendiri. Setelah pindah tempat ke daerah Tanjung Duren Jakarta Barat di tahun 2004, tak disangka di awal pembukaannya, berbagai menu makanan dan minuman khas stroberi disambut banyak pecinta buah berwarna merah merekah itu. “Padahal saat itu saya hanya membuat 5 macam minuman stroberi saja dan makanan pun tak terlalu banyak, tapi sambutannya luar biasa,” ungkap Putra.

Hari demi hari, warungnya semakin sesak oleh pengunjung. Karena itulah dalam setahun ia sampai melakukan pelebaran warung hingga 4 kali. “Ternyata, penyuka stroberi itu banyak sekali. Termasuk saya sudah suka buah ini sejak kecil. Namun, agar tampil lebih menggoda, saya sering menciptakan menu unik yang mengundang penasaran. Karena basic saya di restoran, maka saya sudah terbiasa meracik dan memadu padankan makanan,” jelasnya.

Di tahun kedua, Putra pun makin gigih berbisnis stroberi. Warung sederhana yang digagasnya diubah menjadi Strawberry Cafe, dengan tampilan yang lebih ngejreng. Ragam menu perlahan makin diperbanyak. Minuman serba strawberry sekitar 135 item, sedang makanan sebanyak 80 item. “Memang saya selalu melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan bisnis ini. Selain itu saya selalu menyajikan yang unik dengan servis yang baik,” imbuh Putra. Bahkan ditahun 2008, Putra makin memantabkan posisinya sebagai pengusaha cafe khas stroberi nomor satu di Jakarta, dengan membuka cabangnya di kawasan Gandaria.

Diburu Artis dan Anak Muda

Inovasi yang dilakukannya tak sia-sia. Ini dibuktikan dengan makin banyaknya pelanggan yang datang ke cafenya. Belakangan, bukan hanya kalangan anak muda dan mahasiswa yang sering nongkrong, banyak pula artis artis top yang ingin melepas lelah di cafenya. “Selain ragam minuman dan makanan yang khas stroberi, disini juga sedia makanan Asian, Western, Italian dan lainnya. Harganya sangat terjangkau, dari mulai 6 ribu rupiah sampai 40 ribu rupiah saja,” akunya.

Kini, setelah beberapa tahun ia menjalankan bisnis serba stroberi ini, pelanggan cafenya makin menanjak. Tak jarang Putra dibuat kewalahan. “Memang saya sering kewalahan, apalagi di hari-hari libur atau weekend. Biasanya mereka harus booking dulu atau waiting list agar kebagian tempat. Ketertarikan mereka, karena selain menyediakan stroberi, saya juga menyiapkan game gratis sepuasnya. Jumlahnya ada 500 game import,” ucap pria yang biasa menerima pelanggan 500-1000 orang per hari ini. Tak aneh, jika dalam sehari, satu outletnya bisa menghabiskan stroberi minimal 40 kg.

Demi menunjang kelancaran bisnisnya. Putra invest 1,5 hektar tanah dikawasan puncak yang digunakan sebagai kebun stroberi. “Saya sering juga keteteran stroberi. Atas dasar itulah saya membeli tanah untuk ditanami stroberi. Ya, ini lebih efektif karena bisa menekan cost,” kilahnya. Untuk menjalankan bisnisnya itu, ia dibantu 70 orang karyawan.

Langganan Istana

Putra boleh berbangga, karena menu stroberinya bisa menembus istana. “Awalnya saya masuk ke salah satu media, mungkin pihak istana membaca tentang bisnis yang saya jalankan. Saya ditelepon tuh, ia bilang katanya dari istana. Saya kaget. Menu stroberi saya lalu di tes dan lulus tes,” ujarnya bangga.

Dari situlah, setiap ada acara kenegaraan, dirinya selalu dilibatkan. Namun, ia tak cepat berpuas diri. Meski sudah menjadi langganan tetap istana, tekadnya untuk mengembangkan bisnisnya tidaklah padam. “Kalau acara 17-an saya pasti ke istana. Selainnya, saya juga sering diundang seperti kalau ada rapat kabinet dan lain-lain. Biasanya, istana sekali pesan bisa sampai 20kg buah stroberi,” ucapnya.


Kini Putra pun tengah bersiap-siap untuk membuka outlet ketiganya dikawasan Depok. Selain itu, ia juga tengah menggagas untuk melaunching franchise cafenya. “Sudah banyak orang yang menanyakan franchise cafe inidari berbagai daerah di Indonesia. Mungkin sekarang saatnya saya membuka franchise agar bisnis ini makin berkembang lagi,” pungkasnya.

Baca Juga: Biografi Yohanes Surya – Bapak Fisiska Indonesia
Share:

Biografi Yohanes Surya – Bapak Fisiska Indonesia

Yohanes Surya

Yohanes Surya. Ketika menyebut nama itu, saya teringat saat SMA. Ketika itu, soal-soal fisika terasa begitu sulit menurut saya (dasarnya emang kurang rajin belajar he he he). Namun ketika saya pergi ke toko buku dan membeli buku fisika karangan Yohanes Surya, belajar fisika jadi mengasyikkan. Bahkan nilai saya yang sebelumnya selalu pas-pasan di pelajaran fisika jadi meningkat mendekati sempurna. Inilah yang membuat saya begitu kagum dengan sosok Yohanes Surya, beliau bisa menyederhanakan fisika dan membuatnya menyenangkan. Atas kekaguman saya pada beliau, berikut ini akan penulis kupas Biografi Yohanes Surya, sang fisikawan dari Indonesia.

Yohanes Surya dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 November 1963. Beliau adalah pakar fisika dari Indonesia. Karena jasa beliaulah, Indonesia setiap tahunnya berhasil menjuarai IPHO (International Physics Olympic) yaitu perlombaan fisika terkeren sejagad. Fisika bagi Yohanes adalah jiwanya, ruhnya dan panggilan hatinya untuk mengabdi pada negeri tercinta, INDONESIA.

Yohanes mulai mendalami fisika dan memutuskan bahwa fisika adalah hidupnya adalah ketika dirinya menjadi mahasiswa fisika di fakultas FMIPA Universitas Indonesia. Setelah lulus, ia kemudian mengajar di SMAK I Penabur Jakarta. Yohanes kemudian hijrah ke Amerika untuk melanjutkan studinya di Universitas College of William and Mary, Virginia untuk mengambil program magister dan doktornya. Ia menyabet gelar cumlaud di program doktornya. Yohanes Surya kemudian menjadi Consultan of Theoretical Physics di TJNAF/CEBAF. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Mengikutsertakan Indonesia Dalam IPhO

Peserta IPhO

Sekian tahun melanglang buana di negeri orang sampai berhasil mengantongi gelar PhD, membuat Yohanes Surya rindu akan tanah airnya. Darah nasionalisnya tergerak ketika ia mengetahui akan ada lomba fisika internasional yang diselenggarakan oleh almamaternya yaitu College of William and Mary. Ia kemudian mengontak UI di Jakarta untuk mengumpulkan lima orang anak SMA yang pandai-pandai untuk diterbangkan ke Amerika.

Di sana 5 orang anak tersebut digembleng sendiri oleh Yohanes guna mempersiapkan mengikuti ajang Ipho tersebut. Lima orang anak tersebut adalah Oki Gunawan (SMAN 78 Jakarta), Jemmy Widjaja (SMAK 1 Jakarta), Yanto Suryono (SMAK 1 Jakarta), Nikodemus Barli (SMAN 5 Surabaya), dan Endi Sukma Dewata (SMAN 2 Kediri). Ini adalah keikut sertaan Indonesia pertama di ajang bergengsi tersebut. Dalam keikutsertaan Indonesia pada ajang bergengsi IphO, Yohanes Surya memiliki misi 3G yaitu Go Get Gold.

Kerja keras Yohanes tidak sia-sia, Indonesia berhasil meraih perunggu di ajang ini melalui Oki Gunawan. Itu adalah pencapaian yang lumayan, mengingat Indonesia masih pertama mengikuti ajang seperti ini. Ke lima anak inilah yang menjadi cikal bakal didirikannya TOFI yaitu Tim Olimpiade Fisika Indonesia yaitu sebuah wadah yang akan membimbing para siswa SMA untuk mengikuti ajang IphO. Perlu diketahui bahwa awalnya, Yohanes Surya merogoh kantongnya sendiri untuk membiayai pembibitan fisikawan Indonesia ini. Benar-benar pengorbanan untuk negara yang sangat nasionalis.

Untuk lebih memaksimalkan pembibitan TOFI, pada tahun 1994, Yohanes Surya memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ia turun tangan sendiri untuk memimpin dan melatih para siswa calon peserta TOFI tersebut. Sekian tahun perjalanan Yohanes, sekian banyak piala yang dibawa pulang ke Indonesia dari berbagai ajang fisika. Indonesia patuit berbangga dengan dikumpulkannya 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu dalam berbagai kompetisi Sains/Fisika Internasional. Ini semua terkumpul dari tahun 1993 hingga 2007. Mungkin saat ini akan lebih banyak lagi. Yang lebih membanggakan lagi, seorang siswa binaannya yang bernama Jonathan Pradana Mailoa, berhasil meraih predikat "The Absolute Winner" (Juara Dunia) dalam International Physics Olympiad (IPhO) XXXVII di Singapura. Perlu diketahui bahwa pencapaiann Indonesia di ajang ini melebihi pencapaian negara maju lainnya seperti Amerika dan China.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju, terbukti para pemudanya memiliki otak yang lumayan cemerlang. Tinggal bagaimana memberdayakannya saja. Didalam mem-fisika-kan Indonesia, Yohanes tidak hanya membimbing siswa calon peserta IphO saja tetapi beliau juga mengadakan berbagai pelatihan guru-guru fisika dan matematika di daerah-daerah agar bisa lebih asyik dan menyenangkan dalam mengajar dua mata pelajaran yang dianggap ‘momok’ bagi kebanyakan siswa tersebut. Untuk mewadahi hal ini Yohanes Surya sampai-sampai mendirikan Surya Institut. Bersama dengan Surya Institut pula, Yohanes ingin membuktikan bahwa siswa dari daerah tertinggal seperti Papua juga bisa meraih kegemilangan di ajang IphO. Ia kemudian mengambil beberapa sisiwa Papua untuk dibina di Jakarta untuk diikutkan IphO.

Sebagai Penulis
Medali Physics Olympiad Untuk Indonesia

Yohanes Surya juga aktif menulis buku-buku pelajaran matematika dan fisika untuk pelajar SD hingga SMA. Ia juga menulis artikel ilmiah di beberapa surat kabar seperti KOMPAS, TEMPO dan Media Indonesia serta menulis di jurnal ilmiah internasional. Selain itu ia juga menerbitkan buku yang berjudul “Mestakung: Rahasia Sukses Juara Dunia” yang mendapatkan penghargaan sebagai penulis Best Seller tercepat di Indonesia.

Selain aktif sebagai penulis buku fisika, Prof. Yohanes Surya bersama timnya, Ellen Conny dan Sylvia Lim juga menerbitkan novel fiksi ilmiahPetualangan Tofi yang berjudul "Perburuan Bintang Sirius". Novel yang bercerita tentang seorang tokoh benama Tofi ini memakan waktu penulisan selama tiga tahun dan sebagian besar nama karakter tokohnya menggunakan istilah‐istilah sains yang memang sesuai dengan sifat dan karakter para tokohnya.
Yohanes Surya juga terkenal lewat metode pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan).
Serta pencetus istilah MESTAKUNG.
Kegiatan Yohanes Surya Lainnya
Selain itu, Yohanes Surya juga terlibat dalam acara televisi seperti Tralala Trilili dan Petualangan di Dunia Fantasi di RCTI. Beliau juga aktif sebagai juri berbagai lomba sains yang diadakan oleh XL-com, L’OREAL, UKI dsb.

Yohanes Surya juga didaulat sebagai wakil dari Indonesia yang bertemu dengan Presiden Amerika saat itu yaitu George W. Bush di bidang sains.

Yohanes Surya adalah guru besar fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Ia pernah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan, Kepala Promosi dan Kerjasama Himpunan Fisika Indonesia (2001-2004), anggota Dewan Kurator Museum Iptek Taman Mini Indonesia Indah, salah satu founder The Mochtar Riady Institute, anggota Dewan Wali Amanah Sekolah Tinggi Islam Assalamiyah Banten. Selain itu Prof. Yohanes Surya pernah menjabat sebagai RektorUniversitas Multimedia Nusantara (Kompas Gramedia Group) hingga akhir 2010, serta aktif mengkampanyekan Cinta Fisika (Bali Cinta Fisika, Kalbar Cinta Fisika dsb) di seluruh Indonesia.

Sejak pertengahan 2009, Prof. Yohanes Surya merintis berdirinya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya (STKIP Surya) di Tangerang.

Yohanes Surya berkiprah dalam berbagai organisasi internasional sebagai Board member of the International Physics Olympiad, Vice President of The First step to Nobel Prize (1997-sekarang), penggagas dan president Asian Physics Olympiad (2000-sekarang), Chairman of The first Asian Physics Olympiad, di Karawaci, Tangerang (2000), Executive member of the World Physics Federation Competition, Chairman of The International Econophysics Conference 2002, Chairman the World Conggress Physics Federation 2002, Board of Experts di majalah National Geographic Indonesia serta menjadi Chairman of Asian Science Camp 2008 di Denpasar, Bali.

Selama berkarier di bidang pengembangan fisika, Yohanes Surya pernah mendapatkan berbagai award/fellowship antara lain CEBAF/SURA award AS ’92-93 (salah satu mahasiswa terbaik dalam bidang fisika nuklir pada wilayah tenggara Amerika), penghargaan kreativitas 2005 dari Yayasan Pengembangan Kreativitas, anugerah Lencana Satya Wira Karya (2006) dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Nobel Untuk Indonesia

Yohanes Surya memiliki mimpi, bahwa ditahun 2020 nanti Indonesia bisa meraih hadiah Nobel untuk fisika atau sains yang lain. Beliau bercermin pada negara Pakistan. Dahulu Pakistan bukanlah negara maju. Teknologinya juga biasa saja. Namun ketika ada salah satu pemuda Pakistan yang mendapat Nobel dibidang sains yaitu Abdus Salam, seakan-akan itu menjadi virus bagi pemuda lainnya untuk berlomba seperti Abdus Salam. Alhasil akan mempengaruhi juga kemajuan negara tersebut.

Yohanes pun memiliki keinginan seperti itu. Untuk mewujudkannya, para peserta lulusan TOFI di carikan berbagai beasiswa di Universitas Amerika. Para peserta yang telah kuliah tersebut kemudian dibimbing oleh tokoh yang telah meraih Nobel sehingga pemikirannya akan menular dan akhirnya karya ilmiah yang dihasilkannya pun tidak kacangan dan berpotensi meraih Nobel dikemudian hari.

BIODATA YOHANES SURYA

Nama : Yohanes Surya
Lahir : Jakarta 6 November 1963
Isteri : Christina
Anak : Chrisanthy Rebecca Surya
Marie Felicia Surya
Marcia Ann Surya


Pendidikan
1968 – 1974 : SD Pulogadung Petang II Jakarta Timur
1974 – 1977 : SMPN 90 Jakarta
1977 – 1981 : SMAN 12 Jakarta
1981 – 1986 : Jurusan Fisika FMIPA‐UI dengan gelar Drs.
1988 – 1990 : Physics Dept. College of William and Mary, USA dengan gelar M.Sc.
1990 – 1994 : Physics Dept. College of William and Mary, USA dengan gelar Ph.D GPA 4.0


Pengalaman Kerja:
1986 ‐ 1988 Guru fisika SMAK 1 Pintu Air
1988 ‐ 1989 Teaching Assistant Physics Dept. College of William and Mary
1989 ‐ 1993 Research Assistant Physics Dept. College of William and Mary

Pemimpin pusat pelatihan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), Karawaci sejak
ikut Olimpiade Fisika Internasional

1994 Researcher/Postdoc Continous Electron Beam Accelerator Facilities.
1995 ‐ 1997 Peneliti Jurusan Fisika Universitas Indonesia
1998 ‐ 2003 International Center for Physics and Mathematics Univ. Pelita Harapan
2003 ‐ 2004 Dekan Fakultas Sains dan Matematika Univ. Pelita Harapan
2004 ‐ 2005 CEO The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and Bioengineering
(The Mochtar Riady Institute)
2005 ‐ Dewan penyantun (majelis wali amanah) Sekolah Tinggi Assalamiyah Banten.
2005 ‐ Professor Fisika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2007 ‐ Rektor Universitas Multimedia Nusantara

52 Publikasi Ilmiah
64 Makalah yang diseminarkan
68 Artikel fisika di majalah dan koran
28 Judul buku
29 Prestasi yang membanggakan dan mengharumkan bangsa
Share:

Biografi Mooryati Soedibyo – Pendiri Perusahaan Mustika Ratu Dengan Modal 25 Ribu

Mooryati Soedibyo
Pengusaha, Pakar Jamu sekaligus Doktor juga politikus dan pejuang kesetaraan gender, adalah beberapa atribut yang disandangkan padanya. Mooryati Soedibyo lengser dari kehidupan keraton untuk mengabdi pada suami dan keluarga. Lalu, dari garasi rumahnya, ia mulai melakukan keahlian yang telah diwariskan padanya; tradisi kesehatan dan kecantikan Jawa. Dengan modal 25 ribu produk tradisi ini telah membawanya kepuncak sukses hingga mancanegara.

Lahir dan Masa Kecil

Sebagai salah satu cucu Sri Susuhunan Pakoeboewono X, Mooryati Soedibyo yang lahir di Surakarta, 5 Januari 1928 ini, dibesarkan dengan tradisi kraton Surakarta yang kental. Ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa dan sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa kuno dan bidang seni lainnya. Tentu diluar tembok keraton hal-hal tersebut sangat bermanfaat.

Manusia memang dipengaruhi masa kecil, lingkungan sekitar dan keluarga. Sejak kecil, Mooryati Soedibyo atau akrab disapa Bu Moor ini memang sudah tinggal di istanah. Sehingga sangat lekat sekali didikan ningrat atau ala keraton termasuk mengenal tumbuh-tumbuhan alam yang berkhasiat sebagai obat dan kosmetik. Sebagai contoh, jika batuk Bu Moor lebih suka mengonsumsi kencur dengan sedikit garam, namun tentu itu hanya sebagai pertolongan pertama saja. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Mulai Berbisnis

Cita-cita awal Bu Moor adalah ingin menjadi diplomat namun ia malah ditakdirkan hanya menjadi ibu rumah tangga dengan lima orang anak. Ia memulai bisnis jamu dann kecantikan justru pada umur 45 tahun. Awalnya beliau hanya mengajak dan menganjurkan orang-orang di sekelilingnya termasuk teman-temannya untuk memakai bahann alami asli Indonesia. Namun kemudian ada orang yang memberi ide, mengapa hanya mengajak saja, mengapa tidak sekalian membuat? Akhirnya dari situlah beliau mulai menerima pesanan berbagai jamu-jamuan khas Jawa dan lama-kelamaan makin banyak yang memesan.

Meski warisan turun temurun , jamu yang berbahan herbal tetap harus diteliti. Karena ada banyak tumbuhan dengan beragam khasiat. Apalagi Indonesia adalah negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. “Dengan penelitian ini, jamu harus berkembang dan terus berkembang. Mengapa begitu karena hidup juga berubah jadi kita harus terus berinovasi,” begitu jelas beliau.

“Mustika Ratu” adalah nama yang kemudian dipakai oleh Bu Moor sebagai brand atas jamu-jamu hasil racikannya. Nama Mustika Ratu sebenarnya bersumber dari kalimat filosofi Jawa yaitu Trahing kusumo rembesing madu, trahing sinatrio mustikaning ratu, yang artinya kira-kira adalah The Royal Heritage.

Mustika Ratu membuat nama wanita berputera lima ini lantas mencuat sebagai seorang pengusaha ternama di Indonesia. Beliau menjadi wanita dengan nomor urut 7 sebagai 99 wanita yang paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia. Produk Mustika Ratu tak hanya di Indonesia saja namun juga diekspor ke lebih dari 20 negara diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur-Tengah, Malaysia dan Brunei juga negara-negara di benua Amerika. Produknya juga mulai beragam sampai 800 buah, mulai dari produk untuk balita, remaja dan dewasa mulai dari kualitas super dan premium.

Strategi dan Perkembangan Mustika Ratu

Produk-Produk Mustika Ratu

Diakuinya bahwa dirinya mengembangkan bisnisnya juga mengalir begitu saja, Secara Tradisional saja. Seperti produk yang dihasilkannya, Tradisional. Saat itu ia hanya punya modal 25 ribu. Tetapi memang bahan-bahan saat itu sangat murah sehingga dengan uang 25 ribu saja sudah bisa dapat banyak bahan. Dari modal itu ia kemudian memperoleh keuntungan berlipat. Dari keuntungan itu ia putarkan lagi dan terus begitu sampai akhirnya bisa membuat pabrik pada tahun 1978 dan usahanya berubah menjadi PT pada tahun 1981. “Itu Amazing! Hampir tidak bisa saya percaya. Saya memulainya dari garasi rumah. Apalagi saya memulainya secara trial and error, wong memang tidak bisa dagang kok....ha ha ha,” ujarnya dengan logat Jawa.

Mustika Ratu kemudian berkembang tak hanya produk jamu dan kosmetika saja namun kemudian merambah ke bisnis spa dengan sistem franchise di luar negeri. Konsepnya Jawa, Taman Sari seperti di Yogya, dimana konsep ini mengambil budaya Yogya yang mana adalah asal dari suami Bu Moor.
Franchise nya sendiri sudah ada di Jepang, Kanada, Chekoslovakia, Bulgaria, Malaysia. Cabangnya ada 8 di luar negeri dan 7 di Indonesia. Dimana semua bahan dan ramuannya dikirim langsung dari Indonesia. “Karena kebetulan saya juga punya sekolah kecantikan yang mengajarkan banyak ketrampilan. Saya selalu terkesan melihat bagaimana orang luar negeri begitu menghargai tradisi ini. Sementara di Indonesia sendiri justru dianggap kuno. Kita sering kurang menghargai tradisi kita sendiri, padahal kebudayaan kita banyak ditiru dan diambil orang lain.” Begitu jelas Bu Moor.

Ide Kontes Pemilihan Puteri Indonesia


Tak hanya berkiprah di perusahaan dan bisnisnya. Mooryati Soedibyo juga memasuki panggung politik dan menjadi Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Salah satu sumbangsih Bu Moor untuk kaum wanita Indonesia adalah kotes pemilihan puteri Indonesia yang digelar setiap tahun. Meski mendapat kritikan namun idenya juga mendapat dukungan sebagai langkah wanita Indonesia untuk maju.
Menurutnya kontes kecantikan itu adalah mimpi yang harus direalisasaikan. “Awlanya keinginan untuk ikut serta dalam kontes-kontes puteri ayu karena saya pikir kok ya saya Cuma mengajar kecantikan dan bikin produk saja, kenapa tidak ikut pemilihan puteri ayu? Toh kecantikan itu identik dengan puteri ayu, kenapa tidak ikut kontes kecantikan sejagat? Akhirnya saya putuskan membuat kontes tingkat nasional saja.” Terangnya.

Walau sering terjadi kontroversi tentang pemilihan puteri Indonesia, ia pun tak mempermasalah-kannya jika memang dilarang. “Kalau dilarang, ya sudah. Kita kirim tapi tidak ikut kontes. Toh kontes ini juga memperkenalkan produk Indonesia. Make upnya dari Indonesia, pakaiannya, desainer bajunya, tekstilnya semua dari Indonesia. Tapi kami selalu berusaha untuk konsisten karena tujuannya baik. Apalagi sekarang pesertanya makin bagus-bagus,” terangnya.

Mustika Ratu saat ini sudah dipegang oleh anak-anaknya. Bu Moor sendiri saat ini lebih senang aktif di kegiatan kemasyarakatan yang non profit. Walau begitu, Mustika Ratu tetap mempertahankan visi dan misinya yaitu Mempertahankandan melestarikan tradisi Indonesia dalam memelihara kesehatan dan kecantikan. Menurut Bu Moor, wanita Indonesia harus maju, dirinya sendiri sudah mencontohkan bahwa ia adalah seorang ibu dengan lima anak yang kemudian berbisnis, sekolah lagi bahkan juga berpolitik. “Rumusnya gampang sekali kok! Mau maju dan mau berubah. Body, mind and spirit. Syaratnya, mau susah! Harus inovatif, kreatif, konstruktif dan semangat!” Terangnya bersemangat 45.


Oke dech....Tok cer pokoknya rumusan suksesnya. Semoga Mustika Ratu dan tradisi Indonesia semakin berjaya di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Biografi Iim Fahima Jachja – Mantan Karyawati Yang Sukses Berbisnis On Line
Share:
close
Copyright © Biografi Tokoh Dunia dan Pengusaha | Powered by Terraligno