Biografi Tokoh Sukses Meliputi Para Tokoh Pengusaha Sukses, Olahragawan, Ilmuwan, Negarawan, Artis dan Lain-Lain

Selasa, 31 Desember 2013

Biografi Ani Yudhoyono – Ibu Negara RI | Istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

biografi ani yudhoyono
Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono atau nama aslinya Kristiani Herawati adalah ibu negara RI atau istri dari Presiden Indonesia yang ke 6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Bu Ani adalah anak ke tiga dari tujuh bersauara pasangan suami istri yaitu Let Jend (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj Sunarti Sri Hadiyah. Bu Ani Yudhoyono dilahirkan pada tanggal 6 Juli 1952 di Yogyakarta. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.
Beliau menghabiskan masa kecilnya di kota pelajar ini dan kemudian hijrah ke Jakarta. 

Beliau pernah berkuliah di jurusan Kedokteran UKI Jakarta. Namun beliau harus meninggalkan bangku kuliah di semester 5 karena harus ikut ayahnya pindah ke Korea Selatan. Waktu itu ayahnya ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korsel.

Menikah

Ketika Bu Ani pulang kembali ke Indonesia, tak lama kemudian beliau menikah dengan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang waktu itu barusan lulus dari akademi kemilitran sebagai lulusan terbaik. Praktislah Bu Ani tak bisa meneruskan kuliah di universitas umum.

Bu Ani kemudian memilih berkuliah di universitas terbuka jurusan Sarjana Ilmu Politik pada tahun 1998.
Bu Ani menikah dengan SBY pada tanggal 30 Juli 1976. Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai dua orang putra yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono‎.

Agus Harimurti Yudhoyono menjadi perwira mengikuti jejak sang ayah, menikah dengan Annisa Pohan (anak Aulia Pohan – Deputi Gubernur Bank Indonesia yang tersandung masalah hukum) yang telah memberinya satu putri cantik.

Sedangkan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menjadi seorang kader Demokrat, menikah dengan Siti Rubi Aliya Rajasa (anak dari Hatta Rajasa – Ketua Umum Partai Amanat Nasional) dan telah memberinya seorang putra cakep. Jadi hingga sampai saat ini Bu Ani telah memperoleh dua cucu (cewek dan cowok).
Selama mendampingi SBY, Bu Ani selalu ikut kemana sang suami bertugas. Bu Ani juga aktif di organisasi istri tentara yaitu Persit Kartika Chandra Kirana, Dharma Pertiwi dan Dharma Wanita.

Ketika SBY mencalonkan diri sebagai Presiden, Bu Ani secara aktif mendukungnya dan membantunya berkampanye. Bu Ani juga aktif di kegiatan Partai Demokrat dimana Pak SBY adalah salah satu pendirinya. Bu Ani juga pernah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Dicalonkan Sebagai Capres 2014

Pada beberapa waktu yang lalu terdengar slentingan bahwa Partai Demokrat bakal mencalonkan Bu Ani Yudhoyono sebagai Presiden 2014. Entah itu hanya isu untuk “testing the water” ataukah benar. Namun hingga saat ini Bu Ani tak masuk dalam konvensi Partai Demokrat.

Yang pasti Bu Ani telah berhasil mengantarkan sang suami menjadi orang nomor satu di INdonesia. Dibalik kesuksesan suami pastilah ada wanita hebat yang mendorongnya dan Bu Kristiani Herawati telah melakukan itu.

Hobi Memotret
susilo bambang yudhoyono
Biografi Ani Yudhoyono

Bu Ani sangat menyukai kegiatan memotret. Dimana saja disetiap kesempatan beliau selalu membawa kamera yang lumayan canggih. Jeprat - jepret beliau lakukan setiap ada kesempatan. Hasil bidikannya kemudian beliau upload di akun instagramnya. Terkadang hasil jepretannya dikomentari sinis oleh pengguna lainnya. Dan disitu Bu Ani pernah emosi pada sang komentator yang jahil. Ya okelah... Bu Ani tetaplah manusia biasa. Kita harus menyadari dan memakluminya.

Biodata

Nama
:
Hj Kristiani Herawati
Nama Panggilan
:
Bu Ani Yudhoyono
Tanggal Lahir
:
6 Juli 1952.
Tempat Lahir
:
Yogyakarta, Indonesia
Suami
:
Susilo Bambang Yudhoyono
Anak
:
Agus Harimurti Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono
Almamateer
:
UKI (tidak tamat)
Universitas Terbuka (S1)
Agama
:
Islam
Share:

Biografi Surya Paloh – Pendiri Partai NasDem | Pemilik Metro TV dan Media Indonesia | Capres 2014

kekayaan surya paloh
Surya Paloh
Surya Dharma Paloh atau Surya Paloh. Pastinya kita semua sudah tak asing lagi dengan tokoh yang satu ini. Beliau adalah pendiri dan pemilik televisi swasta nasional terkenal “Metro TV” dan juga pemilik jaringan koran Harian Indonesia.


Namanya juga sering mencuat beriringan dengan nama partai politik baru yaitu Partai Nasional Demokrat atau partai NasDem. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Surya Paloh bukanlah nama baru dalam lingkaran tokoh Indonesia. Sejak jaman Orde Lama nama Surya Paloh sudah diidentikkan dengan seorang pengusaha dan juga pemimpin pergerakan mahasiswa.
Berikut ini adalah uraian tentang profil, dan biografi Surya Paloh. Tak ketinggalan penulis juga akan mengulas tentang kerajaan bisnis serta partai politik yang dilahirkannya.

Biografi Surya Paloh
Surya Paloh terlahir dengan nama Surya Dharma Paloh. Ia dilahirkan pada tanggal 16 Juli 1951 di Kutaraja, Banda Aceh, Aceh, Indonesia. Ayah Surya Paloh bernama Daud Paloh seorang polisi dann ibunya bernama Nursiah.

Sejak kecil Surya Paloh sudah tinggal di asrama polisi. Jika sang ayah dipindah tugaskan maka Surya Paloh dan ibunya juga ikut pindah. Ketika SMA, Surya Paloh pindah ke Medan.

Mulai Sma itulah Surya Paloh mengenal bisnis. Awalnya ia berkenalan dengan Sofyan dan A Gu. Dua teman Paloh inilah yang kemudian mngajarinya berbisnis. Awalnya mereka berbisnis teh, ikan asin, tembakau dan minyak goreng yang disuplainya untuk kebutuhan warga perkebunan.

Bisnis ini kemudian berkembang dan menghasilkan keuntungan yang banyak bagi Paloh. Ia kemudian mlirik bisnis karoseri yang kemudian mengantarnya menjadi distributor mobil Volkswagen dan Ford untuk wilayah Sumatra Utara dan Aceh.

Selain berbisnis, Surya Paloh juga gemar berorganisasi. Ini dilakukannya ketika ia berkuliah di Fakultas Hukum Univrsitas Sumatra Utara. Surya Paloh menjadi pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Hampir tiap hari ada saja yang dilakukan Surya Paloh bersama teman KAPPI nya. Entah itu berdemo mengkritisi kebijakan pemerintah yang menyimpang, rapat terbuka atau sekedar koordinasi. Karena kesibukannya inilah Surya Paloh sempat keteteran meneruskan kuliahnya. Akhirnya ia memilih untuk pindah ke Universitas Islam Sumatra Utara dan berhasil menamatkannya.

Surya Paloh yang bertempat di asrama ABRI atau waktu itu terkenal anak kolong juga berinisiatif mendirikan organisasi yang bernama PP-ABRI (organisasi Putra Putri ABRI). Ini dilakukannya karena ia melihat para anak ABRI didaerahnya sering terpancing perilaku premanisme. Untuk mencegah hal itu meluas dan mmebudaya akhirnya mereka semua diwadahi dalam PP-ABRI dimana Surya Paloh yang mendirikan dan memimpin.

Hijrah ke Jakarta | Mendirikan Bisnis Pers




Panggilan hati Surya Paloh untuk brorganisasi dan brpolitik semakin menjadi ketika dirinya sudah lulus kuliah. Inilah yang kmudian mndorong Surya Paloh memutuskan pindah ke Jakarta.

Ketika sampai di Jakarta. Surya brfikir bahwa brorganisasi dan berpolitik itu pastinya butuh uang dan pengaruh. Surya Paloh pun akhirnya mmutuskan untuk berbisnis terlebih dahulu.

Usaha pertama yang dilakoninya adalah mendirikan catering. Catering Surya Paloh ini kemudian berkembang menjadi catering terbesar di Jakarta. Dari sinilah pundi-pundi uang Surya Paloh semakin tebal.

Surya Paloh kemudian melirik bisnis media karena menurutnya media adalah bisnis yang sangat strategis. Karena selain laba yang diterima pasti besar, media juga sangat praktis dalam memobilisasi massa serta membuat opini publik dan itu sangat dibuthkan dikancah perpolitikan.

Surya Paloh pun memutuskan menerjuni bisnis media. Ia tak gentar walaupun sebenarnya ia belum punya ilmu serta pengalaman dibisnis itu. Ia juga tak gentar walau prsaingan di bisnis media ktika itu sudah sangat ketat oleh pemain besar. Surya Paloh maju terus.

Surya Paloh pun akhirnya mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas. Untukmemenangkan persaingan, Harian Prioritas dibuat berwarna di halaman depan dan belakangnya. Surya Paloh juga memilih bahasa yang tegas dan cenderung blak-blakan dalam menyampaikan narasinya di Harian Prioritas.

Gayung pun bersambut. Masyarakat sangat antusias dengan surat kabar Prioritas. Per harinya terus mningkat. Namun sepertinya pemerintah kurang menyukai gaya Surat Kabar Prioritas dalam menulis yang akhirnya pemerintah mencabut SIUPP nya. Di usia yang masih belia yaitu 13 bulan Prioritas dicabut izin terbitnya.

Surya Paloh pun menulis surat permohonan ke pemerintah agar diterbitkan SIUPP lagi untuk Prioritas akan tetapi hal itu tak dikabulkan pemerintah.
Dari sinilah semangat Surya Paloh semakin menjadi-jadi untuk memiliki kuasa di negeri ini melalui pers. Karena menurut Surya Paloh, pemerintah tak boleh mengekng kebebasan pers jika ingin demokrasi benar-benar diterapkan.

Surya Paloh kemudian mencari akal untuk bekerja sama dengan pemilik Harian Media Indonesia, Drs T Yously Syah. Surya Paloh pun kemudian diam-diam menjadi pemilik dari Media Indonesia dan menerapkan gaya pers “Prioritas “ yang blak-blakan dan apa adanya pada Media Indonesia.

Mengingat pengalaman yang lalu, Surya Paloh kemudian memiliki ide untuk bisa menguasai pasar daerah. Surya Paloh kemudian bekerja sama dengan 10 koran daerah. Surya Paloh kemudian menerbitkan tulisan tentang demokrasi di korann –koran daerah tersebut dengan berharap agar orang daerah juga melek apa itu demokrasi.

Perjuangan Suryua Paloh dalam menuntut kebebasan pers sebagai perwujudan demokrasi pun akhirnya terwujud ketika Menpen Yunus Yosfiah mencabut Permenpen Nomor 1/Per/Menpen/1984 di tahun reformasi yaitu 1998.

Mendirikan Metro TV
Idealisme Surya Paloh menjadi memuncak untuk memberi penguatan baru kepada demokrasi melalui peran media yang dimiliki. Keinginannya untuk benar-benar memperoleh pengakuan sebagai publisher sejati tak lagi terbendung tatkala pada 18 November 2000, dia berhasil mengundang Presiden RI Abdurrahman Wahid untuk meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia. Lambang kepala burung rajawali putih mulai muncul pada dua entitas media yang berpengaruh miliknya: koran Media Indonesia dan stasiun televisi Metro TV.

Seminggu kemudian tepatnya pada 25 November 2000 Metro TV mulai on air pertama kali, menyajikan siaran berita selama 18 jam setiap hari dengan dukungan teknologi yang fully digital. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Baik dari sisi pilihan teknologi maupun konten siaran yang sepenuhnya berita. Kemudian, persis tanggal 1 April 2001 Metro TV siaran non stop selama 24 jam setiap hari. Kehadiran Metro TV menjadi sebuah terobosan terbesar dalam dunia pertelevisian nasional.

Eksistensi Surya Paloh sebagai peublisher terkemuka, sebagai tokoh pers yang selalu menyuarakan suara masa depan tak lagi diragukan. Termasuk oleh mereka para insan pers yang sebelumnya lebih mau mengakui dia sebagai pengusaha ketimbang insan pers. 


Sepak terjang Surya Paloh pun semakin lincah. Surya Paloh kemudian bergabung dengan Golongan Karya atau Golkar guna mngimbangi usaha PKI yang kala itu berusaha menancapkan kukunya kembali di INdonesia melalui  organisasi topengnya yaitu KBKB.

Jika dilihat kartu anggota Surya Paloh maka itu akan terlihat bahwa Surya Paloh sudah menjadi kader Golkar jauh seblum Akbar Tanjung (mantan ketua umum Golkar) masuk ke Golkar.

Mendirikan Partai NasDem

Dalam perjalanannya, Surya Paloh mrasa bahwa dirinya sudah tak se visi lagi dengan Golkar. Akhirnya Surya Paloh memilih untuk keluar dari Golkar  pada 009 lalu. Surya Paloh pun akhirnya mendirikan suatu gerakan restorasi menuju INdonesia baru yang lebih bersih , bermartabat dan maju yaitu gerakan Nasional Demokrat yang kmudian beruibah menjadi partai politi NasDem.

NasDem awalnya didukung oleh beberapa tokoh dan usahawan seperti Sri Sultan HB X dan Hari Tanoe Sodibjo. Namun dalam perjalanan, Hari Tanoe Soedibjo sang pemilik MNC Group tersebut memilih keluar dari Nas Dem dan lebih memilih merapat ke Hanura besutan Wiranto.

Pada pemilu 2014 kelak, Partai NasDem yang sudah positif ikut pemilu mengangkat Surya Paloh sebagai Capres 2014.

OK dech satu lagi yang mencalonkan diri sebagai Capres 2014. Kita tunggu saja ya....

Baca Juga: Biografi Jusuf Kalla – Pengusaha | Politikus | Wakil Presiden Indonesia ke 10
Share:

Biografi Jusuf Kalla – Pengusaha | Politikus | Wakil Presiden Indonesia ke 10

biografi jusuf kalla
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla atau Yusuf Kalla atau Mohammad Jusuf Kalla adalah salah satu putra terbaik bangsa Indonesia. Berawal dari pengusaha asal Makassar yang kemudian terjun ke panggung politik, bapak yang menurut saya sangat cerdas ini kemudian berhasil menduduki orang nomor dua di Indonesia. Berikut ini Biografi Jusuf Kalla. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Biografi : Lahir - Berbisnis
Jusuf Kalla dilahirkan dari keluarga saudagar Makassar. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Mei 1942 diWatampone, Bone, Sulawesi Selatan. Ayah Jusuf Kalla adalahHaji Kalla seorang pengusaha keturunan Bugis dengan group perusahaannya Kalla Group. Sedangkan ibunya adalah Athirah.

Kalla Group adalah grup perusahaan yang awalnya bergerak dibidang ekspor-impor namun ketika Jusuf Kalla juga bergabung mengurus perusahaan, Kalla Group menjadi sebuah grup bisnis yang menggurita dengan bidang bisnis perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.

Setelah menamatkan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jusuf Kalla lalu bergabung penuh dalam perusahaan keluarganya. Bisnisnya semakin berkembang tak hanya di Makassar namun juga di seluruh Nusantara serta Luar negeri.

Masuk Dunia Politik - Wapres


Setelah bisnisnya bisa auto pilot dan dipegang oleh saudara serta anak-anaknya, Jusuf Kalla kemudian terjun ke dunia politik. Jusuf Kalla memutuskan bergabung dengan partai Golkar.

Jusuf Kalla kemudian didaulat sebagai ketua umum Golkar yang kemudian digandeng oleh SBY untuk maju di pilpres 2004. SBY-Kalla pun kemudian keluar sebagai pemenang di pilpres 2004. SBY menjadi presiden RI ke 6 sedang JK (Jusuf Kalla) sebagai wapres RI ke 10. SBY-JK juga pasangan presiden dan wakil presiden pertama yang dipilih oleh rakyat langsung. SBY-JK menjadi orang no 1 dan 2 di RI dengan massa jabatan 2004-2009.

Sebelum itu semasa kabinet Abdurrahman Wahid, Jusuf Kalla juga menjabat sebagai menteri namun kemudian diberhentikan. Tetapi ketika kabinet Megawati, JK diangkat kembali sebagai menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Jabatan menteri ini kemudian ditanggalkan karena JK memutuskann untuk menerima pinangan SBY untuk jadi pasangannya di pilpres 2004 yang akhirnya menang.

Jusuf Kalla yang menjadi ketua umum Golkar periode 2004 hingga 2009 lalu berkoalisi dengan Wiranto dari Partai Hanura untuk maju ke pilpres 2009. Namun JK-Wiranto kalah telak.

Bersosial

Sejak saat itu praktis Jusuf Kalla mengundurkan diri dari panggung politik. Jusuf Kalla kemudian menyibukkan diri kedalam kegiatan sosial. Jusuf Kalla dipilih sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014 dan juga Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017.

Keluarga Jusuf Kalla
Jusuf Kalla menikah dengan Hj Mufidah Jusuf. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai seorang anak laki-laki dan empat anak perempuan yang telah memberinya sembilan cucu.

Biodata Jusuf Kalla
Nama
:
Drs. H. Jusuf Kalla
Lahir
:
15 Mei 1942.
Tempat Lahir
:
Makassar, Sulawesi Selatan
Kebangsaan
:
Indonesia
Parpol
:
Partai Golkar
Istri
:
Hj Mufidah Miad Saad
Profesi
:
Pengusaha
Agama
:
Islam
Anak
:
Muchlisa Jusuf
Muswirah Jusuf
Imelda Jusuf
Solichin Jusuf
Chaerani Jusuf
Cucu
:
Ahmad Fikri
Mashitah
Jumilah Saffanah
Emir Thaqib
Rania Hamidah
Aisha Kamilah
Siti Safa
Rasheed
Maliq Jibran

Riwayat Pendidikan

•             Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
•             The European Institute of Business Administration, Perancis (1977)

PENGALAMAN PEMERINTAHAN
* 1999 – 2000 : Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia
* 2001 – 2004 : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rayat Republik Indonesia
* 2004 – 2009 : Wakil Presiden RI

PARTAI GOLKAR


* N P A G : 20000000066
* 1965 – 1968 : Ketua Pemuda Golkar Sulsel
* 1978 – 1999 : Anggota Dewan Penasehat DPD Golkar Sulawesi Selatan
* 1999 – 2005 : Anggota Dewan Penasehat DPP Gololongan Karya (Golkar)
* 2005 – 2009 : Ketua Umum DPP Golkar

LEMBAGA LEGISLATIF
* 1965 – 1968 : Anggota DPRD Sulsel, mewakili Pemuda Sekber Golkar
* 1982 – 1987 : Anggota MPR – RI Utusan Golkar

BIDANG AGAMA
* Ketua Yasan Badan Wakaf Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar
* Bendahara Masjid Raya Makasar
* Mustasyar NU Sulsel
* Ketua Forum Antar-Agama Sulsel

BIDANG OLAHRAGA
* 1980-1990 : Ketua PSM Makassar
* 1985-1992 : Ketua Klub Sepak Bola Makassar Utama
* 1980-1990 : Bendahara PERBAKIN Sulawesi Selatan

BIDANG ORGANISASI MAHASISWA
* 1964-1966 : Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNHAS Makassar
* 1965-1966 : Ketua Umum HMI Cabang Makassar
* 1966-1968 : Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Sulawesi Selatan

BIDANG ORGANISASI PROFESI
* 1985-1997 : Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Selatan
* 1997-2002 : Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia
* 1985-1995 : Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sulawesi Selatan
* 1987-2000 : Wakil Ketua ISEI Pusat
* 2000-Sekarang : Penasehat ISEI Pusat
* 1990-Sekarang : Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanudin, Makassar.
* 1987-1992 : Anggota MPR RI (Anggota Badan Pekerja) - Utusan Golkar
* 1992-1997 : Anggota MPR RI (Anggota Badan Pekerja) - Utusan Daerah
* 1997-1999 : Anggota MPR RI (Anggota Badan Pekerja) - Utusan Daerah

BIDANG DUNIA USAHA
* 1969-2001 : Direktur Utama NV. Hadji Kalla
* 1969-2001 : Direktur Utama PT. Bumi Karsa
* 1988-2001 : Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama
* 1988-2001 : Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama
* 1988-2001 : Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa
* 1995-2001 : Komisaris Utama PT Bukaka Siagtel International

BIDANG SOSIAL/PENDIDIKAN


* 1982-Sekarang : Ketua Umum Yayasan Pendidikan Hadji Kalla
* 1990-Sekarang : Ketua Umum Yayasan pendidikan Al-Gozali Universitas Islam Makassar
* 1975-1995 : Ketua Yayasan Badan Wakaf Universitas Muslim Indonesia, Makassar
* 1975-Sekarang : Ketua Perguruan islam Dutumuseng, Makassar
* 1980-Sekarang :
* Anggota Dewan Penyantun Universitas Hasanudin,
* Anggota Dewan Penyantun IAIN Makassa,
* Anggota Dewan Penyantun UNM/IKIP Makassar.
* 2002-Sekarang : Anggota Wali Amanat IPB-Bogor.
* 2006-Sekarang : Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina

Baca Juga: Biografi Basuki Tjahaja Purnama |Biografi Ahok – Wakil Gubernur Jakarta
Share:

Senin, 30 Desember 2013

Biografi Basuki Tjahaja Purnama |Biografi Ahok – Wakil Gubernur Jakarta

ahok gubernur
Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnamaatau Ahok adalah etnis Tionghoa pertama yang menduduki jabatan sebagai orang strategis di DKI Jakarta yaitu Wakil Gubernur mendampingi Jokowi. Walau awalnya terdapat kontroversi akan latar belakang etnis Ahok namun kemudian isu itu tak muncul lagi. Berikut ini akan dipaparkan Biografi Basuki Tjahaja Purnama atau Biografi Ahok.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dilahirkan di Manggar, Belitung Timur pada tanggal 29 Juni 1966. Nama Tionghoa dari Basuki Tjahaja Purnama adalah Zhong Wanxie. Kedua orang tuanya adalah etnis asli Tionghoa yaitu Bpk Indra Tjahaja Purnama alias Zhong Kim Nam (Alm) dan Buniarti Ningsih (Bun Nen Caw)Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Ahok adalah anak sulung dari empat bersaudara. Ketiga saudaranya yang lain adalah dr.Basuri Tjahaja Purnama M.Gizi.Sp.Gk (dokter PNS dan Bupati di Kabupaten Belitung Timur), Fifi Lety, S.H, L.L.M (Praktisi hukum), Harry Basuki, M.B.A (praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan).

Ahok menghabiskan masa kecilnya di Belitung hingga SMA ia memilih untuk melanjutkan di Jakarta. Ahok kemudian berkuliah di Universitas Trisakti Jakarta dengan mengambil jurusan Teknik Geologi.

Setelah menyandang gelar sarjana, Ahok meneruskannya dengan meraih s2 di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya Jakarta dengan gelar Magister Manajemen.

Ahok kemudian bekerja di  perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan pembangkit listrik yaitu PT Simaxindo Primadaya. Di perusahaan tersebut Ahok menjabat sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.

Setelah cukup pengalaman bekerja dengan orang, Ahok keluar untuk kemudian membangun perusahaan sendiri yaitu penambangan pasir kuarsa yang bernaung dibawah PT Gravel Pack Sand (GPS). Tempat Ahok mendirikan pabik itu kemudian bakalan menjadi kawasan industri dan pelabuhan yang kemudian terkenal dengan Kawasan Industri Air Kelik atau KIK.

Masuk Politik

Pada dasarnya dorongan Ahok adalah masuk dunia politik bukan bisnis layaknya orang Tionghoa lainnya. Setelah bisnisnya bisa autopilot. Ahok kemudian masuk ke ranah politik dengan bergabung di PIB yaitu Partai Perhimpunan Indonesia Baru dimana ia langsung ditunjuk sebagai ketua DPC Kabupaten Belitung Timur. Ia kemudian terpilih sebagai anggota legislatif DPRD Kabupaten Belitung Timur 2004-2009.

Ketika ada pemilihan Bupati Belitung Timur, Ahok mengjukan diri dengann menggandeng Khairul Effendi. Pasangan inipun menag menjadi Bupati untuk masa bakti 2005-2010. Tak lama menjabat Bupati, Ahok lalu mengajukan diri sebagai calon Gubernur Bangka Belitung tahun 2007 dan terpilih. Namun Ahok kalah dalam pemilihan ini.

Pada 2012, Ahok dipasangkan dengan Jokowi untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Pasangan ini kemudian menang dari Fauzi Bowo. Mereka lalu dilantik pada 18 Oktober 2012 untuk masa jabatan 2012-2017.

Keluarga Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama menikah dengan Veronica, ST dan dikaruniai tiga anak yaitu Nicholas, Natania dan Daud Albeenner.

Baca Juga: Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya yang Mendunia
Share:

Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya yang Mendunia

risma walikota surabaya
Tri Rismaharini
Jika Jokowi adalah mantan Walikota Solo yang diseBut sebagai Walikota terbaik di dunia maka Surabaya punya Tri Rismaharini yang juga dinobatkan sebagai Walikota terbaik sedunia. Siapa sebenarnya sosok Bu Risma (panggilan Tri Rismaharini) dan bagaimana sepak terjangnya. Berikut ini akan dibahas profil, biodata dan Biografi Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini atau juga sering ditulis Tri Risma Harini atau Bu Risma adalah Walikota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode 2010-2015 menggantikan Bambang DH yang kemudian menjadi wakilnya. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.
Kelahiran Hingga Dicalonkan Menjadi Walikota Surabaya

Bu Risma dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 1961. Bu Risma menjabat sebagai Walikota diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Awalnya Bu Risma adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) di Surabaya sejak 2005.

Bu Risma yang alumni Teknik Arsitektur ITS ini terBukti berhasil menjadi kepala DKP. Hal ini ditunjukkan sejak dipegang oleh beliau Surabaya menjadi kota yang lebih bersih, adem dan hijau. Hal ini memBuat beliau memiliki track record baik untuk dicalonkan menjadi Walikota. Namun sebenarnya Bu Risma enggan dicalonkan karena menurut beliau pertanggungjawabannya luar biasa berat di akhirat kelak.

Setelah didesak oleh PDIP yang mengusungnya akhirnya Bu Risma bersedia dengan meluruskan niat bahwa menjadi Walikota adalah amanah dan jalan mencapai surga.

Resmi Jadi Walikota dan Prestasinya

Mulai 28 September 2010 Bu Tri Rismaharini resmi mejabat sebagai Walikota Surabaya. Sejak saat itu sepak terjang BU Risma semakin kelihatan. Yang paling menonjol adalah pengelolaan pertamanan Surabaya yang lebih baik lagi sebagai contoh adalah Taman Bungkul yang awalnya tak pantas diseBut taman disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah dan menjadi tempat rekreasi gratis untuk warga Surabaya.

Taman Bungkul juga telah diakui dunia dengan diterimanya penghargaan sebagai taman terbesar se Asia Tenggara. Selain taman Bungkul, taman –taman yang awalanya sudah tak terurus juga disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah penyejuk kota Surabaya. Surabaya juga menjadi kota terbersih se Indonesia dengan menyabet gelar Piala Adipura tiga kali berturut-turut dari tahun 2011, 2012, dan 2013. Sebelumnya Surabaya selalu luput dari penghargaan Adipura ini sejak 2005.

Bu Risma juga ditetapkan sebagai nominasi Walikota terbaik di dunia 2012 dengan penghargaan World Mayor Prize oleh The City Mayors Foundation.

Prestasi BU Risma lainnya adalah memangkas anggaran birokrasi yang berbelit, memberikan tunjangan kesehatan bagi warga yang kurang mampu serta menambah anggaran pendidikan sebesar 35 % dari APBD dimana prosentase ini lebih tinggi dari anggaran pendidikan nasional. Bu Risma juga merubah tempat-tempat lokalisasi menjadi tempat yang lebih berguna dan dipastikan tidak lagi menjadi lokalisasi karena telah disulap menjadi taman kanak-kanak.

Menurut Bu Risma, membangun fisik Surabaya itu mudah namun membangun warganya itu yang jauh lebih sulit. Karena tiap orang punya otak dan kemauan sendiri-sendiri yang terkadang sulit diatur.

Berikut ini adalah sepak terjang nyata Bu Risma selama menjabat sebagai Walikota Surabaya :



1.       Rela basah kuyup berhujan-hujanan pantau banjir Surabaya

Ketika Bulan Desember adalah musim penghujan dimana Bulan itu rawan bagi kota besar seperti Surabaya terkena banjir. Ketika itu Bu Risma langsung memantau pintu-pintu air di beberapa titik seperti Jagir, Kayun, Patemon, Patuah dan Simo juga Bozem Morokrembangan.

"Saya langsung turun mengajak sopir hujan-hujan. Setelah menerima informasi banjir, saya langsung menuju pintu-pintu air," kata Risma kala itu.

Bu Risma juga tegas segera menyuruh untuk memperbaiki pompa yang rusak agar Surabaya tak sampai banjir. Beliau juga nekat memBuka sendiri pintu air dengan berbasah-basahan.

2.       Langsung mengecek pohon yang tumbang saat hujan.

Ketika hujan dan angin kencang, rawan sekali pohon tumbang disepanjang jalan Surabaya yang rindang. Bu Risma pun turun tangan langsung ke lokasi menginstruksikan ke anak Buahnya agar membereskan sisa ranting yang masih berserakan agar tak mengganggu jalan juga agar tak masuk sungai.

Bu Risma juga ikut melaksanakan sendiri hal itu bersama anak Buahnya sambil berseru , "Ayo-ayo cepet-cepet. KeBuru banjir nanti yang di sana".

Ketika itu Bu Risma memantau di daerah Ahmad Yani hingga Gayung Kebonsari dimana air sempat meninggi hampir meluap ke jalan raya.

3.       Ikut merapikan lalu lintas yang macet.

Ketika melewati ruas jalan tertentu dan disana terkena macet, maka Bu Risma serta merta turun dari mobilnya untuk ikut membantu mengatur lalu lintas yang macet.

Suatu hari beliau pernah telat menghadiri suatu pertemuan karena harus ikut mengatur lalulintas. "Mohon maaf bapak iBu sekalian, saya datang telat. Saya tadi harus ngatur lalu lintas karena macet parah," kata Risma.

4.       Menegur Bonek ketika kerusuhan sepakbola

Ketika terjadi pertandingan sepakbola sudah hal biasa selalu terjadi kerusuhan (fakta lho). Itu juga terjadi ketika berlangsung pertandingan di Gelora 10 Nopember. Kerusuhan itu sempat memakn korban 1 orang suporter tewas.

Mengetahui hal itu BU Risma langsung menghadapi para Bonek dan juga pengurusnya. Dengan agak emosi beliau mengatakan, “Cukup sudah Rek, ini yang terakhir. Sampai kapan lagi harus seperti ini. Lihat keluarganya, kasihan. Ini korban anak tunggal," ujar Risma di depan Bonekmania dari ASP (Asosiasi Suporter Persebaya).

"Semua itu ada garis pembatasnya masing-masing, jangan ditemBus, jangan dilawan. Kemarin sudah lima dan saya pantau terus update dari anggota sampai tak bisa tidur," lanjut Risma lagi.

Bu Risma tak mau warganya mati konyol gara-gara kerusuhan sepakbola yang seharusnya tak perlu terjadi. Menurut Bu Risma boleh-boleh saja menyukai suatu kesebelasan apalagi itu adalah milik daerahnya namun tak perlu ada kerusuhan apalagi hingga memakan korban.

5.       Turun tangan langsung me- Razia ABG mesum di diskotek



Ketika ada razia ABG mesum di diskotek, Risma juga ikut turun tangan. Beliau sungguh geram terhadap ABG-ABG yang tertangkap basah berbau alkohol dan melakukan adegan mesum.

Bu Risma juga tak setuju jika para ABG itu menyalahkan orang tuanya yang bercerai hingga terjun ke dunia hitam. Menurut Bu Risma itu hanyalah alasan menyalahgunakan keadaan.

"Masih banyak orang lain yang menderita, kalian itu jangan menyalahkan keadaan, baju kamu masih bagus, coba lihat di sekitar kalian," kata Risma.

"Kamu jangan gaya-gayaan. Kalian itu masih di bawah umur, pakai acara pergi ke diskotek segala, mau jadi apa kalian?," tegasnya dengan nada tinggi.

6.       Menemui dan Melabrak Tersangka Penjual Gadis ABG

Ketika terdengar kabar ditangkapnya seorang iBu rumah tangga Ayu Puji Astuti yang telah terBukti melakukan jual beli anak dibawah umur, Bu Rism langsung menuju ke Mapolrestabes Surabaya. Disana Bu Risma langsung menumpahkan kemarahannya pada sang iBu muda ini.

"Yang kamu tawari itu kan cuma anak kecil. Di suruh apa-apa ya mau, wong dia nggak ngerti apa-apa. Coba anak kamu ditawari permen, biar beracun ya mau aja, wong anak kecil," tegas Risma dengan nada keras sambil menunjuk ke arah tersangka.

"Kamu itu perempuan, lah kok tega-teganya menjual anak orang. Kamu nggak ngerti dosa apa, apa kamu nggak punya agama, makanya nggak ngerti dosa?" lanjut Risma dengan nada kesal.

7.       Memulangkan Para PSK ke Daerah Asalnya

Bu Risma langsung memimpin acara pemulangan 45 Pekerja Seks Komersial ke daerahnya dari sejumlah tempat lokalisasi. Bu Rism ajuga menasehati mereka sbb:

"Jangan pernah berfikir, saya Bukan bagian dari sampeyan (kalian), tapi berifikirlah bahwa sampeyan-sampeyan itu juga bagian dari saya. Sehingga bisa berBuat baik seperti yang orang lain lakukan," kata Risma dalam pidatonya di hadapan para PSK yang sebagian menutup wajahnya dengan cadar.

"Semua orang pasti berBuat salah, jadi jangan berkecil hati. Kalau sekarang sampeyan menutup wajah, ke depan sampeyan akan berani membanggakan diri sebagai bagian dari masyarakat umumnya. Suatu saat nanti, saya ingin sampeyan-sampeyan bertemu dengan saya dan menceritakan keberhasilan sampeyan," kata Risma bijak.

8.       Bekerja mulai pukul 05.30

Bu Risma berangkat kerja mulai pukul 05.30. Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah memunguti sampah disepnjang jalan yang ia lihat ada sampah. Kemudian dilanjutkan bekerja urusan kantor. Sering juga langsung terjun ke lapangan. Bu Risma sore hari menyempatkan bermain dengan anak kecil di sekitar taman, Bu Risma melempar bola ke anak-anak itu sambil berkata “Hari sudah sore, waktunya pulang dan belajar.”

Ketika gelap, Bu Risma kerap patroli ke taman-taman dan penjuru Surabaya. Jika kedapatan ada anak dibawah umur yang masih keluyuran maka beliau langsung memarahinya dan menyuruhnya pulang. Jika kedapatan lalu lintas macet maka sering Bu Risma turun ikut mengatur lalu lintas.

9.       Berwawancara Langsung Dengan Warga

Bu Risma juga sering meluangkan waktu untuk berbincang dengan warga S
urabaya melalui radio. Bu Risma dengan sabar meladeni segala pertanyaan warganya mulai dari penggusuran, saluran got yang tersumbat bahkan pernah juga ada pertanyaan yang kurang sopan dilontarkan padanya. Yah... selalu ada pro dan kontra walau itu nyata-nyata baik.

Itulah beberapa aksi real yang dilakukan Bu Risma sebagai Walikota Surabaya. Ide-ide kreatifnya memBuat pertumBuhan ekonomi Surabaya meningkat lebih dari 7,5 persen sejak memimpin pada 2010 silam. Ia pun diganjar penghargaan bergengsi, Women Leader Award 2012 dari Globe Asia.

Pro Kontra Kepemimpinan Risma

Sesuatu pasti ada pro dan kontranya bahkan untuk hal yang sudah terBukti benar sekalipun. Termasuk juga Bu Risma. Ketika masa kepemimpinannya masih berumur satu tahun, beliau pernah hampir dijatuhkan oleh anak Buahnya sendiri.

Adalah Wisnu Wardhana, kepala DPRD Surabaya yang berusaha menjatuhkan Risma dengan menggunakan hak angketnya.  Menurut Wisnu Bu Risma telah melanggar peraturan dengan menaikkan tarif iklan dan baleho yang biasa terpampang di tengah-tengah kota.

Namun Bu Rism beralasan bahwa itu Bukan menyalahi aturan malah itu akan menguntungkan kota Surabaya sendiri. Dengan menaikkan tarif iklan maka investor dan pebisnis akan berpikir ulang kali jjika mau beriklan dengan baleho atau papan iklan. Sehingga mereka akan memilih iklan di surat kabar dan media elektronik. 

Dengan begini Surabaya akan terhindar dari hutan iklan yang sering mengurangi indahnya pemandangan kota.
Dalam kasus pemakzulan Risma ini, mendagri ikut campur tangan dan mengatakan bahwa Bu Risma masih Walikota Surabaya yang sah dan upaya pemakzulan Risma adalah hal uang mengada-ada. Itu hanyalah upaya pihak yang sirik dan iri akan prestasi Bu Risma.

Terakhir diketahui bahwa upaya pemakzulan Bu Risma itu terjadi karena Bu Risma menolak pembangunan jalan tol tengah kota. Bu Risma lebih memilih pembangunan jalan tol frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghuBungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya. Menurut Bu Risma ini akan memBuat pemeratan kesejateraan di Surabaya juga.

Kedekatan Dengan Jokowi

Bu Risma juga bersahabat dengan Gubernur DKI, Jokowi. Selain karena se-partai yaitu PDIP, Bu Risma juga mirip Jokowi yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Jokowi juga memuji Bu Risma sebagai pemimpin yang berani, tegas dan lincah melayani masyarakat. Jokowi dan Risma juga seusia. Mereka sering bertemu untuk berdiskusi berbagai masalah.

Bakal Capres RI 2014

Ada slentingan bahwa BU Risma juga digadang-gadang menjadi gubernur Surabaya bahkan Capres 2014. Menanggapi hal ini Bu Risma mengatakan bahwa dirinya tidak berambisi politik. Sebab, menurutnya, menjadi walikota, gubernur, bahkan presiden adalah tanggung jawab yang luar biasa. Tak hanya soal memecahkan masalah, seperti banjir, "tapi bagaimana membantu orang berkembang dan menjadi sukses."

Biodata Bu Risma

Nama
:
Ir. Tri Rismaharini, M.T
Tanggal Lahir
:
20 Oktober 1961.
Tempat Lahir
:
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Partai Politik
:
PDI Perjuangan
Suami
:
Djoko Saptoadji
Almamater
:
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya
Profesi
:
Birokrat di Pemkot Surabaya
Agama
:
Islam

Riwayat Pendidikan

SMP Negeri X Surabaya (1976)
SMU Negeri V Surabaya (1980)
S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)
S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002)

Riwayat Karir

Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000)
Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang (2001)
Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2001)
Kepala Bagian Bina Bangunan (2002)
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005)
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010)
Share:

Biografi Mahfud MD – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Yang Bersih Dari Korupsi | Capres RI 2014

ketua mk sekarang
Mahfud MD
Mahfud MD adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang lumayan berhasil. Sebelum dijabat oleh beliau lembaga Mahkamah Konstitusi seakan hanya pelengkap dari lembaga negara saja tanpa pernah terdengar gaungnya. Bahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut sudah luntur. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Hingga diangkatnya Mahfud MD sebagai Ketuanya maka ada banyak perubahan besar di lembaga tersebut. Yang paling mencolok adalah kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut makin meningkat. Sosok Mahfud selalu terkait dengan MK. 
Berikut ini akan dibahas Biografi Mahfud MD.

Lahir dan Masa Kecil
Mahfud adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Mahmodin dan ibunya bernama Siti Khadijah. Mahfud bukanlah anak keluarga kaya. Ayahnya, Mahmodin atau kerap disapa Pak Emmo adalah pegawai negeri rendahan yang sering berpindah-pindah tugas.

Mahfud MD dilahirkan di Sampang, Madura, Jawa Timur pada tanggal 13 Mei 1957. Masa kecil Mahfud hingga sekolah menengah atas banyak dilewatkan di Madura dan Jawa Timur. Hingga ketika kuliah dirinya memilih Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Masa sekolah Mahfud disibukkan dengan kegiatan belajar. Ketika pagi hingga sore, Mahfud harus belajar di madrasah untuk mempelajari ilmu umum dan agama. Ketika sore hingga subuh, Mahfud menghabiskan waktunya untuk mmeperdalam agama di surau atau masjid.

Praktislah Mahfud lumayan menguasai ilmu agama dengan baik dan juga ilmu umum terutama yang berkenaan dengan hukum.

Setamat kuliah Mahfud kemudian menjadi tenaga pengajar dan juga menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara di almamaternya. Sembari itu Mahfud juga mengambil kuliah lagi S2 di UGM dan mengantongi gelar doktor dari sana pada tahun 1993. Mahfud juga berprofesi sebagai Hakim Konstitusi.

Asal Muasal inisial MD Dibelakang nama Mahfud
Inisial MD dibelakang nama Mahmud bukanlah gelar akademis. Ketika di sekolah tingkat pertama atau setara SMP, di kelas ada 3 anak bernama Mahfud. Untuk membedakannya sang guru pada awalnya memberi inisial A, B, dan C namun sepertinya inisial itu kayak plat nomor becak. Akhirnya inisial tersebut dirubah dengan mengikutkan nama ayahnya dibelakang masing masing anak. Kebetulan nama ayahnya berbeda. Mahfud sendiri kemudian diberi inisial Mahfud Mahmodin dan sering disingkat Mahfud MD.

Kata "Mahfud" sendiri berarti "Yang Terjaga" maksudnya adalah terjaga dari hal-hal buruk yang merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Sejak saat itu setiap menulis nama,  Mahfud selalu menyertakan inisial nama ayahnya “MD”. Sewaktu penulisan ijazah, sang guru lupa untuk mencoret nama MD dan terbawa hingga penulisan ijaah SMA, Perguruan Tinggi hingga S2 dan hingga sekarang. Sepertinya memang inisial MD itu membawa berkah.

Karir Mahfud MD


Track record Mahfud yang lumayan bagus membuat dirinya akhirnya diangkat sebagai Menteri Pertahanan dan kemudian menjadi Menteri Hukum dan HAM.

Karir Mahfud setelah itu terus naik dengan ditunjuknya dirinya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi 20018 hingga 2011. Selama menjabat sebagai MK, banyak sekali gebrakan dilakukannya di intern lembaga MK sehingga lebih bersih, transparan dan profesional.

Lembaga MK yang dahulunya hanya dianggap boneka penguasa oleh rakyat, ketika dipegang oleh Mahfud bisa menjadi lembaga yang cukup dipercaya oleh masyarakat hingga Mahfud selesai menjabat pada 2011. Ketua mk kemudian dipegang oleh Akil Mochtar.

Namun sayang sekali Akil Mochtar ternyata tak sejujur Mahfud MD sehingga hanya beberapa bulan menjabat sebagai ketua MK sudah tersandung kasus korupsi. Masyarakat pun kembali tak percaya pada MK. Mahfud pun agak kecewa pada penggantinya karena tak bisa memegang amanat rakyat dengan baik dan Akil Mochtar pun tak bisa mempertahankan kredibilitas MK dimata masyarakat yang telah dibersihkan oleh Mahfud MD.

Keluarga Mahfud MD
Mahfud MD menikah dengan seorang temannya sesama Mahasiswa Hukum UII dan juga sesama aktivis kampus yaitu Zaizatun Nihayati, SH. Mereka menikah pada 1982 dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu :
1.       Mohammad Ikhwan Zein, laki-laki kelahiran 15 Maret 1984, Alumni Fakultas Kedokteran UGM.
2.        Vina Amalia, perempuan kelahiran 15 Juli 1989.
3.       Royhan Akbar, laki-laki kelahiran 7 Februari 1991.
Istri Mahfud adalah seorang guru SMA. Namun ketika Mahfud ditunjuk sebagai Menteri dan diharuskan hijrah ke Jakarta maka sang istri harus melepas pekerjaannya sebagai guru dan mengikuti sang suami ke Jakarta.

Dicalonkan Menjadi Capres 2014


Kualitas Mahfud yang bersih dari korupsi serta profesionalismenya dalam menjalankan amanat membuat masyarakat menjadi segan dan hormat pada Mahfud. Hal ini membuat Partai Demokrat ingin meminang Mahfud sebagai Capres dari Partai Demokrat untuk pemilu 2014 mendatang.

Akan tetapi Mahfud menolak dengan alasan mendengarkan nasihat ulama yang memberi arahan pada Mahfud agar dicalonkan melalui PKB saja.

Melihat kredibilitas Mahfud MD memang cocok dicalonkan sebagai Capres 2014 namun kita tunggu saja beliau bersedia menerima pinangan dari partai mana. Yuk diikutin beritanya....

Berikut ini adalah Biodata Mahfud MD :
Nama : Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U.
Tempat Lahir : Sampang , Madura - Jawa Timur , Indonesia.
Tanggal Lahir : 13 Mei 1957.
Almamater : Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan UGM
Pekerjaan : Akademisi dan Hakim Konstitusi
Agama : Islam
: Zaizatun Nihayati, SH
Istri
Anak : Mohammad Ikhwan Zein
Vina Amalia
Royhan Akbar
Ayah : Mahmodin
Ibu : Siti Khadijah



Pendidikan Mahfud MD
•             Madrasah Ibtidaiyah di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura
•             SD Negeri Waru, Pamekasan, Madura
•             Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Pamekasan, Madura
•             Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta
•             Sarjana Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
•             Sarjana Sastra Arab, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
•             Magister Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
•             Doktor Ilmu Hukum Tata Negara, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
•             Profesor Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Pekerjaan Mahfud MD
•             Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984-Sekarang)
•             Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986-1988)
•             Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988-1980)
•             Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991-1993)
•             Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994-2000)
•             Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996-2000)
•             Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997-1999)
•             Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999-2000)
•             Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000-2001)
•             Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2005)
•             Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006)
•             Anggota DPR RI, duduk di Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004-2008)
•             Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang)
•             Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008 – 2013)
•             Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IKA UII (2010-Sekarang)

Organisasi Yang Diikuti Mahfud MD
•             Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
•             Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010-Sekarang)
•             Dewan Pengasuh Forum Keluarga Madura Yogyakarta (2007-Sekarang)

Publikasi yang berkenaan dengan Mahfud MD
•             GUSDUR Islam, Politik dan Kebangsaan (Penerbit LKIS : 2010)
•             On The Record, Mahfud MD di balik Putusan Mahkamah Konstitusi (Penerbit PT Raja Grafindo Persada : 2010)
•             Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi dalam Liputan Pers (Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi : 2010)
•             Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu (Penerbit PT. Raja Grafindo Persada : 2009)
•             Politik Hukum di Indonesia (Penerbit PT. Raja Grafindo Persada : 2009)
•             Dasar-Dasar dan Struktur Ke Tatanegaraan Indonesia (Penerbit Rineka Cipta : 2001)
•             Potret Akademisi dan Politisi (Penerbit UII Press : 2006)
•             Setahun Bersama Gus Dur, Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit (Penerbit LP3ES : 2003)
•             Membangun politik hukum, menegakkan konstitusi (Penerbit LP3ES : 2006)

Baca Juga: Biografi Jokowi – Gubernur DKI Jakarta | Capres 2014
Share:
close
Copyright © Biografi Tokoh Dunia dan Pengusaha | Powered by Terraligno