Biografi Tokoh Sukses Meliputi Para Tokoh Pengusaha Sukses, Olahragawan, Ilmuwan, Negarawan, Artis dan Lain-Lain

Selasa, 17 Desember 2013

Biografi Erick Thohir – Pengusaha Indonesia | Presiden Klub Inter Milan

Erick Thohir inter milan
Erick Thohir
Tak ada yang istimewa dari pribadi Erick Thohir. Ia adalah pengusaha muda Indonesia di bidang media. Namanya pun banyak yang tak mengenalnya hingga pada 2013 lalu namanya menjadi buah bibir karena telah membeli 70% saham Inter Milan dan menjadi Presiden Klub Inter Milan. Sebenarnya, siapa sih Erick Thohir itu dan apa bisnisnya hingga bisa membeli klub sepak bola terkenal di dunia, Inter Milan. Berikut ini ulasannya.


Erick Thohir dilahirkan di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia adalah anak dari pengusaha Teddy Thohir yang merupakan pemilik Grup Astra Internasional Tbk. Sedari kecil, Erick Thohir bersama saudaranya yang lain yaitu Boy Thohir dan Rika sudah diperkenalkan oleh ayahnya tentang apa itu bisnis. Sehingga pola pikir Erick bersaudara juga tak jauh beda denga sang ayah. Setamat SMA, Erick melanjutkan study nya ke Glendale University untuk meraih sarjana. Setelah itu ia melanjutkan ke Universitas Nasional California guna menyabet gelar masternya. Blog Ini Berisi Biografi Tokoh Dunia.

Setamat pendidikannya, Erick pun kembali ke tanah air namun ia tak diperbolehkan ayahnya bergabung dengan perusahaan Astra milik ayahnya sendiri melainkan harus bisa membangun bisnisnya sendiri.

Mendirikan Bisnis Media

Erick kemudian menggandeng temannya yaitu Muhammad Luthfi, Wisnu Wardhana dan R Harry ulnardy mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Mahaka Grup. Erick sangat tertarik dengan bisnis di bidang media. Mmahaka Grup kemudian mengakuisisi Harian Republika yang saat itu terbelit masalah dan hampir gulung tikar. Erick pun lalu kursus privat pada Jacob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos karena Erick belum banyak pengalaman tentang bisnis media.

Setelah membeli Harian Republika, Erick melalui Mahaka Group lalu membeli Harian Indonesia yang kemudian dirubah namanya menjadi Sin Chew - Harian Indonesia. Namun pengelolaannya dipasrahkan pada partner Mahaka Media yang di Kuala Lumpur yaitu PT Emas Dua Ribu. Erick juga terjun di industri aplikasi dan menjadi ketua Komite Konten.

Sampai dengan tahun 2009, Mahaka Grup telah menggurita dengan banyaknya media cetak dan elektronika yang dibawahinya seperti majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest, Sin Chew Indonesia dan Republika, sementara untuk Stasiun TV, Grup Mahaka Miliknya memiliki JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio.

Erick juga merambah bisnis periklanan, jual beli tiket dan desain web. Erick adalah orang yang telah mendirikan organisasi amal “Darma Bakti Mahaka Foundation” dan juga “Dompet Dhuafa Republika”. Presiden direktur VIVA Grup dan Beyond Media juga disandangnya.

Aktif di Organisasi Olahraga


Erick Thohir juga sangat mencintai olah raga. Rasa cintanya ini ia tuangkan dengan membuat klub bola basket yaitu Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Menurut Erick, bisnis tidak melulu menjual barang dan jasa. Melalui olah raga pun bisa dijadikan lahan bisnis bagi atlet dan pemilik klub nya. Selain memiliki klub bola basket, Erick juga dipercaya sebagai ketua umum PERBASI 2006-2010, Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) untuk periode 2006-2010 dan 2010-2014, Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.

Erick juga memiliki saham mayoritas klub D.C United yaitu sebuah klub sepak bola profesional di Amerika. Biasanya klub ini bertanding di Major League Soccer. Ia juga menjadi pengusaha Asia pertama yang memiliki saham pada Tim Basket NBA dari membeli saham di Philadelphia 76ers.

Membeli Inter Milan


Pada tahun 2013 inilah nama Erick mencuat sebagai orang Asia pertama yang menjdi presiden klub Inter milan yaitu sebuah klub sepak bola yang cukup besar di Italia dan dunia. Erick Thohir didaulat menjadi presiden klub Inter Milan menggantikan Massimo Moratti yang telah menjabat selama 18 tahun karena Erick telah menjadi pemegang saham terbesar di klub tersebut. Erick membeli saham itu seharga 350 juta Euro atau 5,3 triliun rupiah.

Baca Juga: Biografi Fachrur Rozi dan Fadli – Dari Bisnis Sandal IMUCU Membutnya Menjadi “From Emperan to Empire”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

close
Copyright © Biografi Tokoh Dunia dan Pengusaha | Powered by Terraligno